TANJUNG, kontrasx.com – Setidaknya ada 104 orang di Tabalong yang terinfeksi virus HIV AIDS.
Hal ini terungkap saat ada pertemuan “Rapat Kerja” antara aliansi LSM Tabalong dengan Dinas Kesehatan dan rumah sakit yang difasilitasi oleh komisi l DPRD.
Kabid Pelayanan Medis dan Penunjang Medis Rumah Sakit Umum Daerah Haji Badaruddin Kasim (RSUD HBK), dr Syaifullah di dalam forum mengungkapkan pelayanan pasien HIV AIDS di RSUD HBK baru dilakukan tahun 2022.
“SK nya baru keluar pada Oktober 2021 dan baru dibuka layanan Poli VCT tahun 2022” tuturnya, Kamis (20/6) siang di aula Graha Sakata.
Syaifullah membeberkan kumulatif pengidap infeksi HIV/AIDS periode tahun 2022-2024 perdasarkan pelaporan di aplikasi SIHA RSUD HBK dengan jumlah ODHIV yang masuk perawatan sampai Juni 2024 sebanyak 104 orang.
“Jumlah Orang Dengan HIV (ODHIV) yang sedang pengobatan sampai dengan Juni 2024 sebanyak 86, ODHIV meninggal dunia sampai dengan Juni 2024 sebanyak 7 orang, gagal follow up sampai dengan Juni 2024 sebanyak 9 orang dan jumlah ODHIV dirujuk keluar sampal dengan Juni 2024 sebanyak 2 orang” ungkapnya.
Ia menyatakan jumlah tersebut adalah data pasien yang pernah dan sedang berobat di poli VCT RSUD HBK, tidak termasuk pasien yang berobat di RS kabupaten/kota lainnya.
Dari data yang diperoleh, hampir semua Kecamatan yang ada di Tabalong terdapat orang yang terkena virus ini.
Syaifullah menyebutkan penyebaran ODHIV terbanyak ada di kecamatan Murung Pudak yakni 36 orang, kecamatan Tanjung 16 orang dan Tanta 9 orang.
“Dari jenis kelamin, laki-laki ada 72 orang dan perempuan 32 orang. Usianya kebanyakan dari
Umur 20-29 tahun” bebernya.
Menurutnya masyarakat masih kurang memahami bagaimana HIV menginfeksi tubuh.
“Yang diserang imunitas tubuh, baru terasa 5 hingga 10 tahun kemudian” imbuhnya.
Sementara itu pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan Tabalong, Febriadin Hafiz menyampaikan sesuai data terhitung hingga Juni 2024 terdata 27 ODHIV di Tabalong.
“Tahun 2024 sampai kemarin ada 27 kasus, di tahun 2023 masih ada saldo kasus sebanyak 84” ujarnya.
Plt Kepala Dinkes yang baru menjabat 28 jam ini menyampaikan dari 18 Puskesmas yang ada di Tabalong dilakukan screening dengan target 6.445 orang.
“Triwulan dua ini sudah terealisasi sebanyak 1.751 orang, targetnya adalah populasi kunci. Dari 18 Puskesmas sebanyak 10 Puskesmas dijadikan tempat perawatan dan pengobatan (PDP) ” jelasnya.
Adapun Puskesmas PDP HIV AIDS di Tabalong yakni :
1. Puskesmas Muara Uya
2. Puskesmas Mungkur Agung
3. Puskesmas Mabuun
4. Puskesmas Pugaan
5. Puskesmas Hikun
6. Puskesmas Kelua
7. Puskesmas Tanjung
8. Puskesmas Murung Pudak
9. Puskesmas Tanta
10. Puskesmas Wirang.
Sedang yang dimaksud populasi kunci diantaranya pelanggan PSK, homoseksual, warga binaan pada lembaga pemasyarakatan, pengguna narkoba suntik, pasangan ODHIV dan PSK. (Boel)