TANJUNG, kontrasx.com – Salah satu program kegiatan unggulan yang dilaksanakan Dinas Perkebunan dan Peternakan (Disbunnak) Tabalong adalah bantuan pembuatan kandang komunal terintegrasi.
Kepala Bidang (Kabid) Prasarana Disbunnak Tabalong, Eka Rismawina menuturkan kandang komunal terintegrasi memfokuskan pada pengembangan kegiatan usaha peternakan berbasis kelompok.
“Kita di Tabalong kekurangan populasi ternak sapi, ini disebabkan antara lain karena usaha-usaha ternak kita skalanya kecil. Mereka ini dalam mengelola ternak terbatas, baik dari sumber daya modal, tenaga dan lainnya. Sedang beternak sapi itu kompleks” jelasnya pada kontrasx.com, Kamis (31/7).
Menurutnya dengan sistem kandang komunal mereka bisa berkumpul dalam satu lokasi.
“Jadi tidak hanya satu, dua, tiga ekor saja yg dipelihara, tapi bisa puluhan ekor” ujarnya.
“Adanya kumpulan (anggota kelompok) juga menciptakan manajemen usaha, ada penjadwalan, siapa yang cari rumput, siapa yang memberi makan dan lainnya” sambungnya.
Eka menyatakan dengan dikumpulkannya ternak di satu lokasi bukan saja mempermudah manajemen usaha, namun juga mempermudah pihak Dinas melakukan monitoring dan evaluasi.
“Selain itu juga mempermudah pengawasan kesehatan seperti pemberian vitamin, suntik dan inseminasi. Kalau terpisah-pisah kasihan petugas mendatanginya, kalau ini di satu lokasi, jadi lebih mudah” bebernya.
Keuntungan lain yang di dapat dari sistem kandang komunal terintegrasi adalah munculnya peluang bisnis.
“Ketika berkumpul di satu lokasi, maka ada unit usaha yang timbul seperti pengolahan pupuk organik dari kotoran hewannya. Kalau ternaknya terpisah-pisah kotorannya mungkin sedikit (sehingga cenderung enggan mengolahnya menjadi pupuk)” imbuhnya.
Ia menyatakan dengan desain kandang sedemikian rupa, cairan urin bisa terkumpul disatu tempat dan juga bisa dimanfaatkan menjadi pupuk cair.
“Untuk kotoran padat (diolah menjadi pupuk) sudah ada yang memproduksi dan berkontribusi kemana-mana. Bahkan Dinas juga sudah mengambilnya untuk dimanfaatkan pada tanaman karet” katanya.

Eka menjelaskan bantuan kandang komunal sudah pihaknya berikan sejak beberapa tahun lalu, bukan hanya untuk ternak sapi tapi juga pada kambing dan itik.
“Yang tahun ini lebih ditingkatkan lagi, kita upgrade dengan terintegrasi” tegasnya.
Ia menyebutkan tahun ini bantuan kandang komunal diberikan pada beberapa kelompok seperti di Kampung Baru, Uwie, Seradang dan Catur Karya.
Pihaknya pun berharap di tahun 2026 nanti kandang komunal ini bisa terintegrasikan dengan unit pengolah energi dari kotoran hewan.
“Kandang komunal terintegrasi ini merupakan arahan dari bapak Kepala Dinas. Mudah-mudahan inovasi ini bisa terlaksana di 2026” ujarnya.
Eka juga berharap dengan adanya bantuan dan dukungan yang diberikan Disbunnak, populasi ternak terutama sapi bisa berkembang pesat di Tabalong.
“Kemampuan peternak kita juga tidak sebatas beternak saja, namun bisa menjadi wirausaha ternak” pungkasnya. (Boel)






























































