TANJUNG, kontrasx.com – Bilik pemungutan suara saat ini sudah lengkap datang di KPU Tabalong.
Sebelumnya bilik pemungutan suara yang diterima masih belum lengkap sesuai kebutuhan yaitu 2.200 buah.
Diketahui, bilik pemungutan suara proses pengadaanya terbagi dua, di tingkat provinsi dan di tingkat kabupaten.
“Tambahan yang datang bilik 1.100 buah (pengadaan kabupaten) tanggal 13 Oktober tadi tiba. Kemarin yang pengadaan yang dari provinsi sudah diterima juga” ujar Ketua KPU Tabalong, Ardiansyah, Kamis (17/10).
Ardi menyampaikan untuk bilik pemungutan suara tersebut sudah berada di gudang KPU Tabalong.
“Iya sudah (di gudang KPU Tabalong)” ucapnya.
Ia menerangkan pengadaan logistik Pilkada sesuai ketentuan dan peraturan yang berlaku dilakukan dalam tiga tahap.
Tahap pertama terdiri dari logistiknya terdiri dari bilik pemungutan suara dengan kebutuhan 2.200 buah, kabel ties dengan kebutuhan 7.164 buah, kotak suara dengan kebutuhan 1.124 buah, segel dengan kebutuhan 26.642 buah dan tinta dengan kebutuhan 1.100 buah.
“Dari lima item tersebut Alhamdulillah semuanya sudah berada di gudang logistik KPU Kabupaten Tabalong” terangnya.
Ia menuturkan untuk pengadaan logistik tahap kedua juga sudah mulai datang dan disimpan di gudang logistik. Di antaranya, sampul biasa dengan kebutuhan 7.213 buah, sampul formulir model C Hasil KWK dengan kebutuhan 1.100 buah dan sampul kubus dengan kebutuhan 6.181 buah.
“Lainnya untuk tahap kedua dan tahap ketiga masih berproses. Harapannya diakhir Oktober ini semua logistik sudah siap” tutur Ardi.
Ardi menyampaikan seiring waktu pihaknya akan menyiapkan semua logistik Pilkada yang sudah tiba.
“Secara bertahap akan kami siapkan, di sortir dan di packing. Harapan kami ini tidak berdesak-desakan sehingga mengurangi resiko kekurangan salah satunya akibat human error” ucapnya.
Terkait pendistribusian, ia berharap bisa secepatnya dilakukan.
“Kami harap 25 hari sebelum pencoblosan. Kalau jadwalnya menunggu kesiapan kemudian koordinasi dengan pihak terkait terutama keamanan” katanya.
“Serta memastikan kesiapan tempat penyimpanan di tiap kecamatan, kemudian memilah dulu yang mana urgen lebih dulu untuk didistribusikan” tandas Ardi. (Can)