TANJUNG, kontrasx.com – Sebanyak 5 tuntunan disampaikan para pekerja yang tergabung SP-KEP SIS Admo kepada Disnaker Tabalong di Mayday kali ini.
Tuntunan yang disampaikan diantaranya dua isu Nasional dan tiga isu Lokal. Adapun isu lokal yang disampaikan yaitu meminta mediator Hubungan Industrial (HI) dikembalikan di Disnaker Tabalong, meminta PT SIS mengembalikan jam berangkat kerja bagian produksi seperti sediakala tidak terlalu pagi berangkat kerja dan meminta roster 3:4:1 diterapkan kembali untuk departemen mining, hauling, plant, FOG, engineering dan tyre.
Ketua DPC FSP-KEP Kabupaten Tabalong, Sahrul menyampaikan isu lokal yang dituntut yaitu meminta mediator hubungan industrial kembali diadakan di Disnaker Tabalong.
“Mediator sekarang ini tidak ada, jadi kalau ada perselisihan berurusan ke Banjarmasin perlu ongkos besar kasian teman-teman. Kami ingin ini dikembalikan” ujarnya.
“Ini bukan kepentingan FSP-KEP tapi pekerja Tabalong apabila terjadi perselisihan jadi enak berurusan. Saya yakin Kepala Dinas akan segera merealisasikan” timpalnya.
Sementara itu, Ketua SP-KEP SIS Admo, Muhammad Riyadi menuturkan untuk tuntutan diharapkan bisa direalisasikan manajemen perusahaan.
“Untuk jam berangkat kerja bagian produksi agar dikembalikan seperti semula, jangan terlalu subuh, ayam saja belum bangun. Kasian mereka itu membuat kelelahan dan mengantuk” tuturnya.
Riyadi menyampaikan selain itu roster 3:4:1 bisa diterapkan kembali oleh perusahaan.
“Ini permintaan teman-teman juga, mereka meminta itu diterapkan kembali. Mudah-mudahan dari pengusaha bisa direalisasikan” ucapnya.
Sementara itu Kepala Disnaker Tabalong, Herwandi mengatakan akan mengusahakan tuntutan terkait mediator ditempatnya.
“Akan kita siapkan segera, namun ada proses yang dilalui. Kami tetap mengupayakan dan akan melaporkan ke pimpinan diatas” katanya.
Sementara itu, perwakilan PT SIS, Nasrullah menerangkan terkait tuntutan terhadap perusahaannya sudah dikomunikasikan.
“Kita sudah menerima (tuntutan) ini, manajemen kita saat ini membuka peluang adanya diskusi dan musyawarah terhadap apa yang sedang dijalankan. Ini sifatnya internal, silahkan teman-teman komunikasikan nanti” tukasnya.
Diketahui usai melakukan aksi unjuk rasa damai, para pekerja perusahaan tersebut melaksanakan kegiatan bakti sosial yaitu memberikan bantuan sembako dan uang tunai kepada anak yatim piatu. (Can)