TANJUNG, kontrasx.com – Pj Bupati Tabalong, Hamida Munawarah ingin percepatan penurunan stunting di Bumi Saraba Kawa terus berkelanjutan.
Hal itu ia sampaikan saat membuka pelatihan dan peningkatan kapasitas pelaku teknis program percepatan penurunan stunting kolaborasi Adaro group dan mitra kerja bersama pemerintah daerah Kabupaten Tabalong di Balai Rakyat Dandung Suchrowardi, Selasa (4/6).
“Kita harus terus mengurangi prevalensi stunting pada anak-anak, sehingga akan menciptakan generasi yang sehat, cerdas dan produktif bagi masa depan Kabupaten Tabalong” ujarnya.
Hamida menyebut melalui pemetaan yang sistematis, ia yakin program dijalankan dengan baik dan tepat sasaran.
“Perhatikan eksekusinya agar dilaksanakan dengan baik. Kami harap selama program berlangsung ada pendampingan dan pemantauan kepada para pelaku teknis di lapangan” sebutnya.
“Sebisa mungkin memastikan bahwa program percepatan penurunan stunting ini dapat berjalan dengan efektif dan efisien sehingga kita bisa mewujudkan tujuan bersama” timpalnya.
Ia menerangkan pelatihan peningkatan kapasitas kali ini sebagai rangkaian implementasi dari program percepatan penurunan stunting di Kabupaten Tabalong.
“Ini bertujuan untuk memperkuat pengetahuan, keterampilan dan sikap para kader agar dapat lebih efektif dan efisien dalam mendukung implementasi program” terangnya.
Ia pun mengatakan hingga saat ini angka stunting di Kabupaten Tabalong tergolong rendah.
“Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) dan Studi Status Gizi Indonesia (SSGI), angka prevalensi stunting Tabalong turun 26,41 persen, dari tahun 2019 angka 44,51 persen menjadi 18,1 persen di tahun 2023 kemarin” kata Hamida.
Sementara itu, CSR Program Section Head PT Adaro Indonesia, Aan Nurhadi menyampaikan pihaknya bersama mitra kerja terus berkomitmen dalam rangka mendukung penanggulangan stunting.
“Tentunya Adaro grup disemua wilayah operasinya berkolaborasi dan bersinergi. Ini program wajib dan harus bersama-sama untuk menurunkan angka stunting” ucapnya.
Aan mengatakan pelatihan harus dilakukan kepada para kader karena mereka ujung tombak dalam penanggulangan stunting.
“Mereka harus diberikan pelatihan setiap tahun karena ilmu keterampilan itu berkembang untuk mewujudkan zero stunting” katanya.
Diketahui, pelatihan kali ini dilaksanakan dari 4 sampai 7 Juni 2024. (Can)