Berbagai kuliner tradisional dihasilkan dengan memanfaatkan berbagai bahan yang ada di sekitar, termasuk blondo.
Meski tidak terlalu populer, beberapa orang menganggap blondo menjadi sebuah kuliner lawas yang penuh dengan nostalgia.
Dikutip dari Kompas.com Blondo adalah sebutan untuk hasil sampingan atau sisa pembuatan minyak kelapa murni yang diolah secara tradisional.
Blondo bisa didapatkan dari hasil pembuatan minyak kelapa murni atau dikenal juga sebagai Virgin Coconut Oil (VCO) yang diolah dengan cara tradisional dari santan kelapa.
Proses memasak santan yang dilakukan selama berjam-jam akan menyisakan minyak serta residu atau ampas yang berbentuk gumpalan kecil-kecil dan berwarna kecoklatan.
Jika telah proses pemasakan telah sempurna, minyak kelapa dan ampas tersebut bisa disaring atau dipisahkan.
Ampas inilah yang disebut blondo, yang memiliki tekstur agak berminyak dengan rasa gurih dan sedikit manis.
Sementara aroma dan warna blondo bisa berbeda, tergantung besarnya api yang digunakan ketika proses pemasakan.
Ragam Olahan Blondo
Blondo bisa dimakan sebagai lauk tanpa tambahan apapun atau dicampur sedikit bumbu untuk menambah cita rasa.
Untuk disantap bersama nasi hangat, blondo biasanya dibumbui dengan menggunakan bawang putih, cabai, dan sedikit garam.
Terdapat beberapa kuliner tradisional yang menggunakan blondo sebagai bahan pembuatnya.
Seperti jadah blondo yang menjadi kuliner tradisional khas Solo yang masih bisa ditemui di pasar tradisional, salah satunya di Pasar Gede.
Seperti namanya, jadah blondo adalah sajian jadah yang terbuat dari beras ketan yang diberi taburan blondo di atasnya.
Ada juga kethak blondo yang menjadi kuliner tradisional khas Kulonprogo, yang sama-sama berasal dari sisa pengolahan minyak kelapa. Bedanya, kethak diolah dengan ditambah gula jawa yang dipanaskan daan diolah seperti membuat wajik. Kethak blondo yang kini sudah mulai langka memiliki rasa yang manis dengan tekstur agak keras ketika dipegang, namun lembut saat digigit. Blondo juga menjadi tambahan dalam bumbu gudeg yang terkenal sebagai makanan khas dari Yogyakarta.