Hulu Sungai Tengah, kontrasx.com – Nur’idiniah (60 tahun), seorang peserta Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) dari segmen Bukan Pekerja (Penerima Pensiunan) yang rutin menjalani prosedur cuci darah di RSUD H. Damanhuri Barabai, merasakan betul kehadiran program JKN sebagai penjamin biaya pelayanan kesehatannya.
Wanita yang akrab disapa Idin ini menceritakan kisah perjuangannya menjalani proses cuci darah rutin dimulai pada tahun 2021 ketika ia didiagnosa menderita penyakit ginjal kronis.
“Pada saat awal itu tubuh saya sering terasa lemas dan sering merasa lelah, hingga kondisi saya semakin memburuk dan sempat mengalami drop. Akhirnya saya dibawa oleh keluarga ke IGD RSUD H. Damanhuri Barabai untuk memperoleh pengecekan dan pemeriksaan medis terkait kondisi saya” tutur Idin.
Setelah serangkaian pemeriksaan medis, dokter spesialis penyakit dalam mendiagnosis bahwa Idin menderita penyakit ginjal kronis akibat dari tekanan darah tinggi/hipertensi yang memang menjadi faktor keturunan dari keluarga. Kabar ini tentu cukup mengejutkan bagi ldin dan keluarganya kala itu.
“Saya tidak pernah membayangkan akan mengalami penyakit seperti ini. Sehat itu mahal karena jika sudah sakit kita hanya bisa terbaring di Rumah Sakit. Kalau boleh memutar waktu tentu saya akan memilih cara-cara hidup yang dapat membuat saya terhindar dari risiko penyakit ini” imbuhnya.
Saat itu, Idin mengakui harus menjalani perawatan intensif di rumah sakit selama kurang lebih satu minggu untuk menstabilkan kondisi kesehatannya sebelum menjalani cuci darah secara rutin. Menjaga pola makan, minum obat, serta cuci darah menjadi rutinitas baru bagi dirinya sebagai upaya agar dapat sembuh dari penyakit yang ia derita.
Lebih lanjut, Idin menyampaikan sempat merasa lelah lantaran menjalani rutinitas cuci darah di Rumah Sakit. Namun, rasa lelah tersebut sedikit berkurang saat ia bertemu dengan teman seperjuangan di RS serta ketika mengetahui bahwa seluruh biaya pengobatannya dapat dijamin oleh Program JKN.
“Waktu itu saya masih aktif bekerja di Rutan, jadi saya harus bolak-balik dari tempat kerja ke Rumah Sakit untuk cuci darah dua kali dalam satu minggu. Sempat awalnya saya merasa lelah dengan aktivitas ini, namun saya harus tetap semangat dan semangat itu saya temukan saat berbagi cerita dengan teman-teman seperjuangan di ruang HD. Terlebih saya harus semangat karena seluruh biaya yang keluar dapat dijamin JKN, jadi saya hanya perlu memantapkan niat untuk terus berikhtiar agar dapat sehat” beber Idin.
Selama memanfaatkan Program JKN untuk cuci darah, Idin mengungkapkan bahwa ia tidak pernah diminta biaya tambahan lagi.
“Tidak ada biaya yang diminta, semuanya gratis baik saat saya menjalani HD rutin maupun ketika saya sempat dirawat inap beberapa kali, semuanya dijamin tanpa biaya tambahan” timpalnya.
Bagi Idin, segala sesuatu yang terjadi harus dapat diterima dengan lapang dan pasti akan adal hikmah dalam setiap kejadian. Semuanya hanya memerlukan keikhlasan dan semangat untuk tetap bisa menjalani hari-hari seperti biasa.
“Saya akan tetap mengutamakan dan mempertahankan pola hidup sehat agar dapat menikmati masa tua dengan bahagia. Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang semakin lama semakin memudahkan ini juga telah saya ikuti salah satunya adalah mengunduh dan memanfaatkan Aplikasi Mobile JKN. Aplikasi antrean online saya manfaatkan agar tidak perlu menunggu lama saat berobat ke Dokter Praktek Perorangan. Hadirnya Program JKN rasanya lebih dari cukup dalam menemani saya menjalani aktivitas cuci darah selama ini dan pada masa mendatang” ungkapnya.
Menurutnya andai tidak ada Program JKN ini, rasanya sangat berat sekali, pasti banyak yang dipikirkan hingga malah tidak fokus dengan penyembuhan. Namun adanya Program JKN ini rasanya tenang.
“Saya sudah merasakan manfaat penjaminan dari program ini dan tidak perlu memikirkan hal seperti biaya atau yang lainnya” tutupnya. (Rel)