TANJUNG, kontrasx.com – Pj Bupati Tabalong, Hamida Munawarah menyatakan kesiapsiagaan bencana harus dibangun dari lingkungan terkecil yaitu keluarga.
Hal itu Ia sampaikan saat apel kesiapsiagaan bencana Tabalong di halaman Pendopo Bersinar Pembataan, Senin (20/5).
“Keluarga merupakan unit terkecil dalam masyarakat yang perlu dibekali dengan pengetahuan dan keterampilan dalam menghadapi bencana. Ketika setiap keluarga memiliki kesiapsiagaan yang baik, maka secara kolektif kesiapsiagaan masyarakat pun akan terbentuk” ujarnya.
Hamida menuturkan dalam upaya penanggulangan bencana, partisipasi masyarakat memegang peranan yang sangat penting.
“Masyarakat yang tinggal di daerah rawan bencana, bersama-sama dengan pihak yang berwenang harus menjadi pelaku utama dalam penanggulangan bencana. Merekalah yang paling memahami kondisi wilayahnya dan ancaman bencana yang mengintai” tuturnya.
“Oleh karena itu, keterlibatan masyarakat secara aktif sangat diperlukan dalam setiap tahap penanggulangan bencana, baik pada fase pra-bencana, saat tanggap darurat, maupun pada fase pasca bencana” timpalnya.
Ia menyampaikan melalui peringatan hari kesiapsiagaan bencana tidak hanya menjadi momentum untuk meningkatkan budaya sadar bencana dikalangan masyarakat.
“Lebih dari itu, juga untuk mendorong pelibatan seluruh komponen masyarakat untuk berbagi praktik baik dalam membangun ketangguhan masyarakat dalam menghadapi bencana” ucapnya.
Dengan demikian, semuanya dapat memperluas jangkauan upaya penanggulangan bencana, tidak hanya terbatas pada wilayah-wilayah tertentu saja, tetapi dapat menjangkau seluruh lapisan masyarakat di seluruh pelosok Kabupaten Tabalong.
“Semakin banyak masyarakat yang sadar akan ancaman bencana dan memiliki kesiapsiagaan yang baik, maka semakin besar pula ketangguhan kita dalam menghadapi bencana” beber Hamida.
Meski begitu, Hamida menegaskan upaya penanggulangan bencana bukanlah pekerjaan yang dapat dilakukan sendiri oleh satu pihak saja.
“Penanggulangan bencana merupakan tanggung jawab kita bersama, baik pemerintah pusat, pemerintah daerah, unsur masyarakat, dunia usaha, serta media bahkan sosial media. Kita semua harus bersinergi dan saling mendukung dalam upaya menanamkan budaya sadar bencana kepada masyarakat, meminimalisir risiko bencana dan mengurangi dampak yang ditimbulkan” tegasnya.
Diketahui, dalam apel kesiapsiagaan turut dihadiri jajaran Forkopimda, seluruh kepala SKPD, Camat, Lurah, Kades, pelaku usaha serta UPBS. (Can)