Tanjung, kontrasX.com – Pengurus Pusat Informasi dan Kegiatan Persatuan Orang tua dengan Anak Down Syndrome ( PIK Potads) Se Banua Enam berkedudukan di Tanjung, Kabupaten Tabalong akhirnya dikukuhkan.
Pengukuhan pengurus PIK Potads Banua Enam diharapkan menjadi wadah komunikasi dan informasi yang konstruktif melakukan edukasi bagi anak anak yang dilahirkan dengan keadaan down syndrome dan dukungan bagi orang tua serta keluarganya.
Ketua PIK Potads Kalsel Sigit Bayuadhi, SH., MM, mengatakan tujuan dibentuknya kepengurusan di Tabalong sebagai wujud dukungan dan edukasi pada orang tua anak down syndrome di Banua Enam.
“Sekaligus juga sebagai wadah saling menguatkan dalam membersamai tumbuh kembang anak-anak istimewa,” jelas Sigit di kegiatan pengukuhan pengurus dan silaturahmi TIK Potads di Depot Wahyu, Pembataan, Minggu (30/6).
Sigit berharap seiring kesadaran yang bertumbuh maka semakin tumbuh pula rasa menerima, mengerti, mencintai dan mendukung tumbuh kembang anak down syndrome.
Hal itu tidak semata dari lingkungan keluarga, sosial masyarakat namun juga harus tumbuh dari lingkungan regulator, pemerintahan.
“Fasilitas pendidikan anak anak down syndrome mesti dapat perhatian lebih baik, dari sisi fasilitas pendidikan dan kesehatan dan dukungan sosialnya,” ujarnya.
Sekretaris Komisi IV DPRD Kalsel, Firman Yusi yang hadir pada kegiatan tersebut berjanji akan mengoptimalkan kehadiran negara untuk mendukung tumbuh kembang anak anak down syndrome. Apalagi menurutnya, APBD Kalsel sekarang 10 triliun.
“Masa tidak bisa kita optimalkan dengan APBD yang sudah 10 triliun. Insya Allah hal ini jadi bahan bagi saya agar anak anak down syndrome lebih mudah mendapatkan fasilitas untuk tumbuh kembangnya, termasuk sekolah luar biasa itu ada di bawah pemprov,” ujarnya.
Shalahuddin, S. Pd., S. Sos, pada kesempatan itu didapuk sebagai Ketua PIK Potads Se Banua Enam dengan berkedudukan di Tabalong.
Salahuddin berharap kegiatan yang diisi dengan berbagai penampilan dari anak anak down syndrome dapat meningkatkan jalinan silaturahmi antar oang tua pemilik anak down syndrome serta membuat wadah komunikasi yg luas dalam penanganan anak dgn down syndrome.