TANJUNG, kontrasx.com – Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) Tabalong meningkatkan patroli untuk mencegah terjadinya kebakaran hutan dan lahan (karhutla) diwilayahnya.
Kasi Perlindungan Hutan (Linhut) KPH Tabalong, Aris Setiawan menyampaikan patroli ini sudah dirutinkan sejak bulan Mei tadi.
“Kita jelang musim kemarau, dari Mei sudah mengintensifkan patroli. Patroli kita adakan seminggu 2 kali” ujarnya kepada kontrasx.com, kemarin.
Aris menuturkan selain patroli, pihaknya juga sudah kordinasi dengan kelompok Masyarakat Peduli Api (MPA).
“Kita sudah kordinasi dengan teman-teman MPA agar siaga apabila terjadi karhutla” tuturnya.
Tak hanya itu, imbauan ke masyarakat juga disampaikan baik melalui spanduk maupun bertemu langsung.
“Kita setiap ke lapangan memasang spanduk atau pamflet himbaun di lokasi-lokasi yang kami anggap rawan, harapannya bisa mengedukasi masyarakat. Di lapangan kalau ketemu warga juga kita sosialisasikan tentang bahaya karhutla” ucapnya.
Ia pun mengatakan untuk puncak kemarau di prediksi jatuh di bulan Juli-Agustus.
“Menurut BMKG puncak (kemarau) di bulan Juli-Agustus. Untuk kategorinya kemarau basah karena masih ada turun hujan” kata Aris.
Aris menambahkan untuk temuan hotspot hingga saat ini ada 21 titik.
“Dari Januari hingga 25 Juli terdapat 21 titik hotspot, yang mana tiga diantaranya pembukaan lahan, kebakaran terkendali’ ucapnya.
Adapun untuk titik hotspot lainnya berasal dari konsesi PT. Adaro 4 titik (panas batubara), PT. Conch 12 titik (panas cerobong asap) dan Desa Mahe Pasar 2 titik (pantulan bias perkebunan sawit). (Can)