TANJUNG, kontrasx.com – Di usia 59 tahun Kabupaten Tabalong mencatat kemajuan yang sangat pesat di berbagai sektor.
Hal tersebut disampaikan Pj Bupati Tabalong, Hamida Munawarah saat memimpin upacara peringatan hari jadi ke 59 di Taman Giat Kota Tanjung, Minggu (1/12).
Hamida menjelaskan data terakhir menunjukan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kabupaten Tabalong di tahun 2024 sebesar 75,97 persen.
Data ini naik dari data IPM tahun 2023 yang sebesar 75,43 serta sukses mempertahankan posisi ketiga tertinggi di Provinsi Kalimantan Selatan dibawah Kota Banjarbaru dan Kota Banjarmasin dan tetap menjadi peringkat pertama untuk Kategori Kabupaten di Kalimantan Selatan.
“Alhamdulillah tidak hanya Indeks Pembangunan Manusia Kabupaten Tabalong yang berhasil kita tingkatkan tapi juga semua variabel Indikator Makro Pembangunan Kabupaten Tabalong yang mengalami peningkatan” jelasnya.
Seperti, angka harapan hidup sebagai indikator penilaian derajat Kesehatan masyarakat pada tahun 2024 ini mengalami peningkatan dari 71,28 menjadi 71, 46 tahun.
Angka rata-rata lama sekolah di Kabupaten Tabalong meningkat menjadi 9,14 tahun dan harapan lama sekolah Kabupaten Tabalong menjadi 9,15 tahun.
“Hal ini sejalan dengan meningkatnya grafik pertumbuhan ekonomi Kabupaten Tabalong pasca pandemi Covid ditahun 2020, Insya Allah kita akan mencapai target pertumbuhan ekonomi Kabupaten Tabalong di Tahun 2024 ini yaitu 4,5 persen” ujarnya.
Selain itu, meningkatnya pertumbuhan ekonomi juga berdampak pada menurunnya angka kemiskinan Kabupaten Tabalong menjadi 5,64 persen di Tahun 2024 ini dari yang tahun sebelumnya 5,77 persen.
Begitu juga dengan Tingkat Pengangguran Terbuka dari 3,60 persen ditahun 2023 mampu kita tekan menjadi 3,44 persen di tahun 2024 ini.
“Hal tersebut juga mempengaruhi meningkatnya pengeluaran riil perkapita masyarakat Tabalong per kapita per tahun juga mengalami peningkatan dari Rp.12.507.000 pada tahun 2023 menjadi Rp. 13. 097.000 di tahun 2024 ini” beber Hamida.
Hamida juga mengatakan salah satu capaian juga adalah menurunnya angka stunting Kabupaten Tabalong.
Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) dan Studi Status Gizi Indonesia (SSGI), angka prevalensi stunting Tabalong turun sebanyak 26,41 persen dari tahun 2019 diangka 44,51 persen menjadi 18,1 persen di tahun 2023.
“Dan untuk tahun 2024 ini kita optimis bisa terus menekan angka stunting di Kabupaten Tabalong” katanya.
Selanjutnya, Inflasi Kabupaten Tabalong menunjukkan kondisi dimana harga barang dan jasa mengalami kenaikan dalam jangka waktu bulanan sepanjang tahun 2024 ini, yang mengakibatkan mengalami Deflasi sebanyak 4 kali yang disebabkan jumlah produksi komoditas pertanianmengalami surplus.
“Namun Inflasi Kabupaten Tabalong apabila dilihat dari Year on Year masih terkendali dan berada dalam range target Nasional yang sebesar 2,5±1” ucapnya.
“Data indikator makro Pembangunan di Kabupaten Tabalong tersebut menunjukan bahwa Pemerintah Kabupaten Tabalong selalu memprioritaskan capaian urusan konkuren yang diamanatkan Undang – Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah, baik itu pelayanan dasar maupun urusan konkuren non pelayanan dasar” pungkas Hamida. (Can)