TANJUNG, kontrasx.com – Menyikapi adanya tindak kekerasan terhadap anak dan perempuan di Bumi Saraba Kawa, DPRD Tabalong beserta Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) yang tergabung dalam Aliansi LSM Tabalong dan instansi terkait bertemu di forum Rapat Dengar Pendapat.
Ketua LSM Kamus, M Irana Yudiartika menyampaikan menyikapi adanya tindak kekerasan terhadap anak dan perempuan yang cukup signifikan dari Januari hingga April 2025, Aliansi LSM Tabalong berinisiatif meminta dilaksanakan Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama dinas terkait pada DPRD.
“Kita ingin tahu selama ini program atau sosialisasi yang dijalankan Pemda melalui dinas sudah berjalan efektif atau tidak” jelasnya pada kontrasx.com, Senin (05/5) siang usai RDP.
“Kalau sudah efektif kenapa hal ini bisa terjadi, kalau tidak, mana yang jadi permasalahan. Disini kami minta DPRD untuk fasilitasi, pertemukan kami dengan dinas untuk mencari solusi” timpalnya.
Irana menegaskan pihaknya tidak ada maksud untuk mencari kesalahan instansi terkait persoalan ini.
“Kita ingin mencari solusi, bukan untuk mencari-cari kesalahan. Kalau tidak bisa ditanggulangi setidaknya bisa di minimalisir terhadap tindak kekerasan anak dan perempuan” tandasnya.
Ia pun menilai program yang sudah dilaksanakan dinas terkait dibanding kasus yang terjadi masih belum maksimal.
“Belum maksimal” imbuhnya.
Sebagai penyambung aspirasi masyarakat, bila diminta terlibat dalam mencari solusi persoalan ini pihaknya siap.
“Kalaupun nanti dilibatkan kami siap untuk bersinergi” tukasnya.
Irana menyatakan dari RDP ini akan ditindaklanjuti dengan membentuk grup dan pertemuan.
“Tadi ditawarkan membentuk grup atau menindaklanjuti pertemuan diluar ini bagaimana merumuskan hasil pertemuan hari ini” katanya.
Terpisah, Wakil Ketua DPRD Tabalong H Mustapa mengatakan pertemuan RDP ini untuk mencari solusi pencegahan kekerasan terhadap anak dan perempuan.
“Kita bersepakat untuk melakukan pencegahan” katanya.
Mustapa menambahkan mendengar dari paparan yang disampaikan dinas terkait, upaya yang dilakukan sudah maksimal.
“Kalau melihat paparan dan penyampaian dinas sudah maksimal, namun kenyataan dilapangan Aliansi LSM menyampaikan fakta-fakta bahwa kekerasan (terhadap anak dan perempuan) masih ada. Jadi, bagaimana dinas terkait berembug mencari solusi” pungkasnya.
Diketahui RDP ini di hadiri Disdikbud dan Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Tabalong. (Boel)






























































