TANJUNG, kontrasx.com – Pemerintah Kabupaten Tabalong melaunching titik baca digital disejumlah ruang terbuka hijau (RTH).
Peluncuran titik baca digital ini ditandai dengan penandatanganan prasasti oleh Bupati Tabalong, Ir H Muhammad Noor Rifani di Pendopo Bersinar Pembataan, Selasa (16/7).
Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispersip) Tabalong, Hj Norhayati menyampaikan lokasi titik baca digital ini berada di Halaman Pendopo Bupati, Taman Giat Tanjung, Tabalong Expo Center dan Taman 10K Murung Pudak.
“Pada Tahun 2025 ini, rencana ada 36 titik baca digital di wilayah Kabupaten Tabalong dan sudah terpasang 4” ucapnya.
Norhayati menyebut titik baca digital ini merupakan bagian dukungan dari program prioritas 1 Desa 1 Wifi di Kabupaten Tabalong.
“Program ini kami gagas sebagai bentuk nyata dukungan terhadap visi Tabalong Smart, yakni menjadikan literasi sebagai fondasi pembangunan sumber daya manusia yang unggul, inklusif dan berbasis teknologi” sebutnya.
Ia mengatakan keberadaan program ini hadir untuk memperluas akses masyarakat terhadap bahan bacaan digital di ruang publik yang mudah dijangkau.
“Harapannya, taman dan ruang terbuka hijau tidak hanya menjadi tempat rekreasi, tetapi juga menjadi pusat tumbuhnya budaya baca dan interaksi literasi di tengah masyarakat” katanya.
Sementara, Bupati Tabalong, Ir H Muhammad Noor Rifani menyampaikan program ini sebagai bentuk komitmen pihaknya untuk membangun masyarakat yang unggul, cerdas, dan adaptif terhadap perkembangan zaman.
“Salah satu langkah strategi yang ditempuh adalah dengan memperluas akses terhadap literasi digital melalui program titik baca digital yang digagas dan dilaksanakan oleh Dinas Perpustakaan dan Kearsipan” ujarnya.
Melalui program tersebut, tidak hanya menyediakan fasilitas membaca secara elektronik tetapi juga menciptakan ruang-ruang inklusif yang memudahkan masyarakat dari berbagai latar belakang untuk mengakses ilmu pengetahuan.
“Dengan tersedianya e-book, referensi daring, dan materi edukasi berbasis teknologi, saya berharap masyarakat khususnya generasi muda dapat lebih termotivasi untuk terus belajar, berinovasi dan berkontribusi bagi kemajuan daerah” tuturnya.
Ia mengatakan tantangan zaman yang begitu cepat berubah harus dihadapi dengan kesiapan literasi yang kuat, baik literasi baca tulis, literasi digital maupun literasi sosial.
“Kita semua tentu menyadari bahwa perpustakaan dan titik baca tidak lagi hanya berfungsi sebagai tempat penyimpanan buku, tetapi telah berevolusi menjadi pusat pembelajaran, inovasi, dan pemberdayaan masyarakat” katanya.
“Oleh karena itu, peran serta semua pihak dalam menjaga dan menghidupkan titik baca ini menjadi sangat penting” pungkas H Fani. (Can)






























































