TANJUNG, kontrasx.com – Perpustakaan daerah yang dikelola oleh Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispersip) Tabalong meraih predikat pratama dalam pemenuhan standarisasi pusat informasi sahabat anak (PISA).
Predikat ini diberikan langsung oleh kementerian pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak RI.
Kadispersip Tabalong, Hj. Norhayati menuturkan pihaknya tak menyangka menjadi salah satu dari 20 kabupaten/kota se-Indonesia yang menerima sertifikat PISA.
“Selain kita, ada kabupaten Banjar dan Banjarbaru untuk Kalimantan Selatan” tuturnya saat ditemui kontrasx.com, Jum’at (1/3).
Norhayati menyebutkan ada sejumlah indikator yang dipenuhi sehingga pihaknya menerima predikat dari Kementerian kementerian pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak RI.
“Dimana kita menyiapkan segala sesuatunya terkait dengan lingkungan ramah anak, bukan cuman indoor tetapi juga outdoor di dalamnya berupa story telling, kegiatan yang mendukung anak termasuk layanan untuk perpustakaan anak” sebutnya.
“Penilaian terhadap kegiatan ini terdiri data yang dikirim, sarana pendukung seperti foto dan video kegiatan, hasil nilai pendukung seperti predikat Indeks Pembangunan Literasi Masyarakat (IPLM) yang sudah kita terima, itu termasuk penilaian juga” bebernya.
Selain hal tersebut, tim penilai juga langsung mencek lingkungan perpustakaan yang menunjang ramah anak.
“Termasuk layanan disabilitas kita ternyata memenuhi syarat (penilaian)” katanya.
Norhayati menyampaikan tak hanya sejumlah indikator yang dipenuhi, predikat ini tentunya berkat dukungan dinas terkait.
“Ini tak terlepas dari dukungan Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kabupaten Tabalong karena mereka yang membimbing kita. Mudah-mudahan tahun depan predikat kita naik ke Madya” ucapnya.
Sementara itu, Kabid Layanan dan Pengembangan Koleksi Dispersip Tabalong, Lilis Marta Diana menyatakan ada sejumlah langkah yang bakal dilakukan pihaknya untuk meningkatkan predikat Pratama ke Madya.
“Kedepan kita menghendaki pustakawan bertambah, sarana prasarana pendukung PISA ini terutama permainan edukatif untuk kegiatan outdoor, terus memenuhi persyaratan lainnya seperti keberadaan psikolog karena itu menjadi syarat” ucapnya.
Tak hanya itu, kegiatan terkait anak juga akan pihaknya tingkatkan.
“Seperti story telling yang asalnya seminggu sekali kita tambah, termasuk pemutaran film untuk perluasan wawasan anak dan kita sudah bekerjasama dengan TVRI. Selain itu terkait keamanannya jangan sampai ada hal-hal yang membahayakan anak” pungkasnya. (Can)