TANJUNG, kontrasx.com – Puluhan pelatih cabang olahraga di Tabalong tampak serius mengikuti praktek pelatihan sport science dan recovery di halaman Pendopo Bersinar Pembataan.
Para pelatih tersebut menyimak penyampaian dari Tenaga Olahraga Kemenpora, Hadi Purnomo Rasidi yang menjadi pemateri.
Hadi menyampaikan langsung teori dan praktek tentang science maupun recovery.
“Kemarin sudah disampaikan teori sport science dan recovery, untuk hari ini kita banyak prakteknya dan program pelatihan” ujarnya kepada kontrasx.com, Kamis (08/8).
Ia menuturkan salah satu praktek yang dilakukan yaitu ramp warming up yang sering digunakan negara-negara maju dalam dunia olahraga.
“Metode ini dari luar negeri, dari negara-negara maju yang di Indonesia akhir-akhir ini mulai diikuti oleh provinsi maupun kabupaten di beberapa cabang olahraga” tuturnya.
Dari hasil praktek, ia mengaku para pelatih yang mengikuti kegiatan sudah paham tentang sport science dan recovery.
“Pemahaman saya kira sudah cukup, para pelatih sudah paham dengan kebutuhan cabornya masing-masing” ucap pria asal Jombang, Jawa Timur tersebut.
Ia menginginkan lewat kegiatan ini para pelatih dapat menerapkan di cabornya masing-masing.
“Ini agar bisa diterapkan sesuai kebutuhan cabor untuk latihan maupun kompetisi. Harapannya kedepan pelatih itu bisa mengembangkan sesuai kebutuhan cabornya masing-masing jadi tidak berhenti disini. Kita cuma membekali sebagai dasarnya mereka nanti harus bisa mengembangkan” jelasnya.
Hadi mengatakan para pelatih juga harus mampu menguasai keilmuan yang bersumber, etika dan disiplin untuk jadi pelatih berbobot.
“”Pertama adalah keilmuan yang bersumber, jadi ada rujukannya tidak asal, lalu etika, itu sangat penting karena seorang pelatih ada figur untuk atlit-atlitnya. Kemudian disiplin juga sangat penting, orang tidak punya disiplin maka tidak akan berhasil apalagi dalam dunia kepelatihan. Disiplin itu harga mati” terangnya.
Ia pun berharap melalui pelatihan ini ilmu yang didapat sumber daya manusia pelatih Tabalong setara dengan pelatih di luar daerah.
“Intinya kegiatan ini untuk pembekalan SDM pelatih di tingkat kabupaten agar bisa bersaing dengan pelatih-pelatih dari luar” harapnya. (Can)