Jakarta, kontrasX.com – PT Adaro Energy Indonesia Tbk. (ADRO) mencatatkan peningkatan produksi menjadi 35,74 juta ton di semester I/2024.
Dilansir dari Bisnis.com dalam laporan kinerja operasionalnya, ADRO mencatatkan produksi sebesar 35,74 juta ton di semester I/2024, atau meningkat 7% dibandingkan periode yang sama tahun 2023 sebesar 33,41 juta ton.
Sejalan dengan peningkatan produksi tersebut, penjualan batu bara ADRO juga naik menjadi 34,94 juta ton, naik 7% dibandingkan semester I/2023 yang sebesar 32,62 juta ton.
Volume pengupasan lapisan tanah atau overburden removal ADRO juga tercatat mencapai 141,58 juta bank cubic meter (bcm) pada semester I/2024. Volume overburden removal ini lebih tinggi 9% dibandingkan semester I/2023 yang sebesar 32,62 juta ton.
Untuk penjualan batu bara metalurgi ADRO melalui PT Adaro Minerals Indonesia Tbk. (ADMR) meningkat 43% menjadi 2,59 juta ton di semester I/2024.
Sementara itu, di kuartal II/2024 saja, produksi batu bara ADRO tercatat sebesar 17,7 juta ton, dengan penjualan 18,5 juta ton. Volume produksi ini turun dari 18,1 juta ton dari kuartal I/2024, akan tetapi volume penjualan tersebut meningkat dari 16,5 juta ton di kuartal I/2024.
Apabila merinci penjualan secara geografis, maka penjualan batu bara ADRO sebesar 26% adalah untuk pasar domestik atau Indonesia, lalu 24% untuk wilayah Asia Timur Laut (Northeast Asia), dan 18% di Asia Tenggara. Lalu sebesar 18% penjualan ke China, 11% ke India, dan 3% untuk negara tujuan ekspor lainnya.
ADRO juga menjelaskan anak usahanya PT Adaro Indonesia memproduksi 25,69 juta ton batu bara di semester I/2024. Volume produksi ini lebih tinggi 3% dari periode yang sama tahun lalu.
Anak usaha ADRO lainnya yaitu Balangan Coal Companies mencatatkan produksi batu bara 4,45 juta ton di semester I/2024, naik 10% dibandingkan semester I/2023.
Kemudian anak usaha ADRO lainnya PT Mustika Indah Permai mencatatkan volume produksi batu bara yang lebih tinggi pada semester I/2024 menjadi 2,61 juta ton, dengan volume penjualan 2,86 juta ton atau 47% lebih tinggi dari semester I/2023. Tambang Kestrel juga mencatatkan volume produksi 2,32 juta ton atau turun 8% dibandingkan semester I/2023. Adapun volume penjualan tambang kestrel mencapai 2,29 juta ton di semester I/2024, naik 2% dibandingkan semester I/2023.