Risman : Sudah Tergambar bagi Pemilih Rasional untuk Memantapkan Pilihannya
Tanjung, kontrasx.com – Debat perdana pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Tabalong resmi digelar KPU setempat di Aston Tanjung City Hotel, Rabu (6/11) malam.
Tiga paslon hadir lengkap dengan pendukungnya yang sebagian bisa memasuki ruang debat sebagian menunggu di luar hotel sambil menyaksikan live streaming di chanel youtube nya KPU Tabalong.
Pasangan nomor urut 01 H Marlan dan Murjani, nomor urut 02 H Norhasani dan Gusti Kadarusman serta pasangan nomor urut 03 H Noor Rifani dan Habib Taufan kompak mengenakan slayer yang dibagikan KPU Tabalong.
Debat perdana ini mendapat tanggapan serius dari Presidium Majelis Daerah KAHMI Tabalong, Kadrisman yang juga seorang pengamat politik banua.
Menurutnya debat yang digelar KPU tadi malam sejatinya hanya ajang para paslon berbagi jawaban dan saling melengkapi jawaban satu sama lain.
Walau tidak ada perdebatan setidaknya menjadi sarana publik untuk melihat figur dan paslon mana yang mampu memahami persoalan daerah.
“Ada tiga aspek yang terlihat oleh publik ketika ajang debat digelar tadi malam. Pertama aspek kafasitas dan kapabilitas calon bupatinya, kedua calon wakil bupatinya dan ketiga adalah chemistry pasangan calon” ujarnya kepada kontrasx.com.
Lebih jauh ia mengatakan ketika misalnya publik membandingkan performance secara apple to apple antara H Marlan nomor urut 1, H Noorhasani nomor urut 2 dan H Muhammad Noor Rifani nomor 3 sejatinya sudah tergambar bagi pemilih rasional untuk memantapkan pilihannya.
“Aspek calon wakil dan paslon kemudian akan terabaikan oleh publik, sebab pemegang kunci kebijakan ketika menjadi bupati ada di tangan bupati, bukan wakil bupati. Apapun kekurangan calon wakil akan terabaikan, tetapi apa yang jadi kelebihan calon bupati akan jadi perhatian” beber Risman.
“Kasarnya, siapapun wakilnya asalkan performa bupatinya qualified, baik dan dinilai mampu publik tetap memandang pada calon bupatinya” timpalnya.
Ketika ditanya siapa yang paling unggul? Menurut Risman Itu soal subjektifitas saja. Tiap orang jawabannya tidak sama. Tetapi kita bisa membahasakannya mana yang paling mampu menghadirkan harapan atas persoalan daerah.
“Hal itu bisa dilihat dari paslon mana yang kemudian program-programnya ketika debat dapat dimunculkan sebagai jawaban atas persoalan – persoalan. Itu menunjukkan bahwa program itu memiliki relevansi dengan kebutuhan masyarakatnya” bebernya lagi.
Ia mencontohkan ketika ada pertanyaan antar paslon, H Fani dari Paslon no 3 dengan cerdik membawa pertanyaan pada medan yang dikuasainya seperti Indeks Pembangunan Masyarakat (IPM) soal pertumbuhan ekonomi, angka pengangguran terbuka, angka kemiskinan.
“Jangan lupa H Fani itu mantan kepala Bappeda Tabalong, pertanyaan seperti IPM dan lainya itu sudah pasti jadi santapannya” ucapnya sambil tersenyum.
Risman mengistilahkan kalau mau bertarung jangan tarung di medan yang paslon lain kuasai. (rel)