TANJUNG, kontrasx.com – Puluhan pelajar tampak serius mengikuti pelatihan menulis Puisi berpindah tangan yang digelar oleh Sanggar Langit Tabalong, Selasa (11/2).
Kegiatan yang dilaksanakan di Kedai Langit Kelurahan Pembataan itu dibuka langsung oleh Kepala Dinas Perpustakaan (Dispersip) Tabalong, Hj Norhayati.
pelajar dari berbagai tingkatan sekolah secara bergantian menuliskan sebait puisi di lembar kertas.
Pimpinan Sanggar Langit Tabalong, Lilis Marta Diana menuturkan pelatihan kali ini perdana dilaksanakan.
“Ini baru pertama kali dimulai untuk literasi penulisan, selanjutnya nanti bisa saja cerita pendek atau essai” tuturnya.
Lilis menyampaikan peserta pelatihan menulis puisi ini kalangan pelajar dari berbagai sekolah dan beberapa guru bahasa.
“Peserta 80 orang dari SMP dan SMA sederajat serta SD. Ada sekolah dari perkotaan, Kambitin juga Muara Uya karena kami acak mengirim undangannya. Guru bahasa atau pendamping juga ikut” ujarnya.
Ia menerangkan menulis puisi berpindah tangan ini merupakan satu teknik penulisan puisi.
“Menulis puisi berpindah tangan merupakan teknik mengolah puisi dari satu orang ke orang lainnya dengan menambahkan masing-masing satu kalimat. Jadi ini karya (puisi) bersama” terangnya.
“Untuk temanya bebas, 80 anak ini bergantian menambahkan satu kalimat berpindah tangan sampai jadi satu buah puisi” timpalnya.
Ia mengatakan puisi yang dibuat akan dimasukkan dalam kumpulan antalogi puisi Sanggar Langit Tabalong.
“Nanti puisi yang terpilih akan dimuat di buku kumpulan Antalogi Puisi Sanggar Langit Tabalong” katanya.
Lilis menambahkan pelatihan kali ini cara pihaknya menumbuhkan literasi di kalangan pelajar.
“Kita sekaligus dalam rangka menghidupkan forum literasi. Harapannya ini dapat meningkatkan dan mengembangkan literasi kedepannya” tandasnya.
Sementara itu, Guru bahasa SMPN 2 Tanjung, Sarbani Yusuf menyambut baik kegiatan yang diinisiasi Sanggar Langit.
“Anak sekolah jaman sekarang untuk hal sastra seperti ini masih buta sebenarnya, mereka ada bakat tapi sekedar di medsos jadi belum terarah. Dengan adanya kegiatan ini menyalurkan bakat mereka agar bisa menuangkan ide-ide secara terarah dibantu dengan penyair-penyair disini” ujarnya.
Sarbani pun mengaku terkesan dengan konsep menulis puisi berpindah tangan tersebut dan berencana akan menerapkan di sekolahnya.
“Saya mengajar kelas 8 kebetulan saat ini materi puisi jadi belum pernah menerapkan metode seperti ini, insyaallah nanti ada pertemuan mengajar akan menerapkan metode seperti ini, karena ini cukup efektif” bebernya.
Dalam kesempatan ini, SMPN 2 Tanjung membawa 4 murid dan 2 guru untuk mengikuti pelatihan tersebut.
Dikesempatan yang sama, Kadispersip Tabalong, Hj Norhayati menyatakan pelatihan kali ini hadir sebagai wadah bagi semua pihak untuk belajar, berbagi dan mengasah keterampilan menulis puisi.
“Kami berharap, melalui pelatihan ini para peserta dapat memahami teknik dasar menulis puisi, mengembangkan kemampuan dalam mengekspresikan ide dan emosi melalui puisi serta menumbuhkan rasa percaya diri untuk menghasilkan karya puisi yang bermakna dan inspiratif” pungkasnya. (Can)