Belakangan media sosial diramaikan dengan bahasan kasus rabies. Sempat beredar video di mana pasien yang terinfeksi rabies ketakutan melihat air (hydrophobia).
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengumumkan jumlah kasus rabies di Indonesia selama Januari-April 2023. Pada April 2023 terdapat 31.113 kasus rabies, 23.211 kasus gigitan hewan yang sudah mendapatkan vaksin antirabies, dan 11 kasus kematian yang disebabkan oleh rabies.
WHO menjelaskan rabies merupakan penyakit virus zoonosis yang memengaruhi sistem saraf pusat. Begitu gejala klinis muncul, tingkat fatal bisa hampir 100 persen.
Seperti dilansir dari CDC, rabies hanya menyerang mamalia (hewan berdarah panas dan berbulu). Selain anjing, rabies bisa menyerang kucing, monyet, kelelawar, rakun, dan kuda. Oleh karenanya, sebaiknya jauhi hewan yang terpapar rabies. Ciri hewan rabies
Anda tidak bisa tahu pasti apa hewan di dekat Anda terinfeksi rabies. Namun hewan dengan rabies bakal menunjukkan tingkah polah aneh.
Ada yang menyebut ciri hewan rabies pasti banyak mengeluarkan air liur. Namun tidak semua hewan menunjukkan ciri seperti ini.
Secara umum, berikut ciri hewan rabies.
1. Hewan tidak dalam kondisi sehat
2. Sulit menelan
3. Air liur berlebihan
4. Sangat agresif
5. Perilaku menggigit objek imajinatif (fly biting)
6. Lebih jinak dari yang diperkirakan
7. Sulit bergerak atau lumpuh
8. Pada kelelawar, hewan ini lebih banyak di tanah ketimbang bergelantung di pohon atau objek yang tinggi
Sementara itu, kasus rabies akibat gigitan hewan domestik khususnya anjing dilihat cukup banyak, berikut ciri anjing dengan rabies mengutip dari WebMD.
1. Menunjukkan perubahan perilaku
2. Demam
3. Kesulitan menelan
4. Air liur berlebihan
5. Gerakan sempoyongan, kejang hingga lumpuh
6. Sensitif terhadap stimulasi cahaya, gerakan dan suara
7. Mulut berbusa akibat akumulasi liur
Jika mengalami gigitan mamalia termasuk anjing, sebaiknya segera cuci luka dengan sabun dan air mengalir. Dokter hewan Denny Widya Lukman mengatakan luka bekas gigitan harus langsung dicuci, bukan diberi obat merah.
“Salah kaprahnya luka langsung diberi povidone iodine atau obat merah. Nah itu kan tidak bisa membunuh virus rabies,” jelas Denny pada Rabu (24/5) seperti dikutip dari CNNIndonesia.
Setelah pertolongan pertama, pasien tetap perlu dibawa ke dokter untuk memperoleh perawatan lebih lanjut termasuk vaksin antirabies (VAR). (X01)