Tanjung, kontrasX.com – Fenomena El Nino sudah memberikan dampak pada petani hortikultura di Tabalong.
Cuaca yang panas dan kekeringan beberapa waktu ini membuat petani was was tanaman mereka akan mati.
Seperti yang dihadapi petani hortikultura di desa Simpung Layung kecamatan Muara Uya saat ini sudah kesulitan air untuk menyiram tanaman.
Widiatmoko (40) Petani Milenial Tabalong pun terpaksa mengurungkan menanam bibit terong yang sudah tumbuh disemaiannya.
“Air di embung sudah mulai surut dan kami kesulitan mengambilnya untuk menyirami tanaman” ujarnya kepada kontrasX.com di Simpung Layung pada Minggu (20/8).
Ia kuatir kalau ditanam bibitnya akan mati juga karena tidak mendapatkan air.
Tanaman terong ungu dan Lombok miliknya pun sudah mulai tidak produktif lagi karena kekeringan.
“Produksinya turun sampai 50 persen sejak kekeringan” tutur Pria yang mengolah lahan hampir dua hektar itu.
Widi sapaan akrabnya hanya bisa berharap hujan segera turun dan ia bisa Kembali bertani dengan normal.
Sejak beralih dari pekebun karet Widi merasa nyaman dan dari haris tanaman hortikulturanya mampu memenuhi kebutuhan hidupnya bersama keluarga.
“Kalau saya pribadi lebih enak menjadi petani hortikultura apalagi saat ini karet juga terserang penyakit gugur daun” ujarnya. (lle)