TANJUNG, kontrasx.com – Peningkatan literasi melalui story telling hingga kegiatan inklusi sosial terus digalakkan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispersip) Kabupaten Tabalong.
Tak hanya diwilayah perkotaan, pihaknya juga terus menyasar di tingkat kecamatan dan desa.
Lewat unit layanan perpustakaan di kecamatan, Dispersip Tabalong berupaya agar pelajar maupun masyarakat dapat bersama-sama paham dengan dampak baik program tersebut.
Seperti di unit layanan perpustakaan Kecamatan Haruai, Dispersip Tabalong melaksanakan kegiatan literasi lewat story telling yang menyasar para pelajar taman kanak-kanak.
Dalam kegiatan tersebut, Kadispersip Tabalong, Hj Norhayati langsung “turun tangan” memberikan penyampaian informasi maupun materi kepada para pelajar.
“Kita harapkan agar kegiatan seperti ini bisa tetatp dilaksanakan, dimana diharapkan tidak hanya membaca buku tetapi unit layanan ini dijadikan untuk ajang kreatifitas seperti story telling atau hal-hal lain untuk literasi bagi mereka” ujarnya kepada kontrasx.com, Kamis (29/8).
Norhayati menuturkan berbeda dari kecamatan Haruai, di unit layanan perpustakaan Kelua pihaknya melaksanakan kegiatan inklusi sosial pada ibu-ibu desa.
“Kita melaksanakan inklusi sosial dengan membuat keterampilan membuat tapai ketan, ini tidak hanya aparat kecamatan, UMKM tapi juga ibu-ibu desa” tuturnya.
Kegiatan yang diakomodir pengelola unit layanan perpustakaan menghadirkan seorang narasumber.
“Narasumber tersebut memberikan penyampaian menu dan pembelajaran pembuatan tapai ketan. Peserta berjumlah 30 orang bertempat di unit layanan perpustakaan Kelua” ucapnya.
Ia pun berharap sejumlah kegiatan ini bisa meningkatkan kreatifitas pelajar maupun masyarakat desa.
“Kita harapkan kegiatan ini bisa lebih dikembangkan lagi, tidak hanya berefek sekedar literasi tetapi juga kreativitas termasuk peningkatan perekonomian masyarakat” harap Norhayati. (Can)






























































