TANJUNG, kontrasx.com – Desain pakaian batik untuk hari jadi Kabupaten Tabalong di tahun 2024 sudah dipersiapkan
Hal tersebut diakui oleh Kepala bidang (Kabid) lndustri Diskopukmperindag Tabalong, Rikaria Ayuningtias.
“Desainnya sudah diusulkan oleh pengrajin dan sudah disetujui PJ Bupati, baik motif maupun warnanya. Namun tidak boleh diperkenalkan dulu sebelum hari HUT nanti” bebernya pada kontrasx.com, kemarin.
Ia menyatakan untuk persiapan pakaian batik hari jadi nanti pengrajin batik di Tabalong juga sudah dihubungi oleh masing-masing SKPD untuk melakukan pemesanan.
“Karena pembuatannya handmade tentu membutuhkan waktu yang cukup lama, jadi jauh hari sudah dilakukan pesanan” ujar Rika, sapaan akrabnya.
Ia menegaskan untuk pengadaan pakaian batik hari jadi pihaknya bekerja sama dengan 11 pembatik yang ada di Tabalong dan tidak melakukan kerjasama dengan pengrajin batik dari luar daerah.
“Kita memberdayakan pengrajin batik yang dibina oleh Dinas sebisa mungkin. Kalau pengrajin tidak bisa menghandle bisa melibatkan masyarakat yang ada di sekitar. Kita tidak bekerja sama dengan pengrajin dari luar daerah” jelasnya.
Menurutnya dengan memberdayakan pengrajin batik yang ada di Tabalong maka otomatis akan ada perputaran ekonomi lokal.
“Kalau misalnya memesan di Jawa maka otomatis perputaran ekonominya juga di sana, mungkin bukan batik lagi tapi sudah ke tekstil ataupun printing” tukasnya.
“Ini juga merupakan tanggung jawab moral kami selaku pembina” tandasnya.
Rika mengungkapkan setiap tahun menjelang Hut Tabalong pesanan yang diterima pengrajin batik akan meningkat drastis.
“Kalau akhir tahun (menjelang HUT Tabalong) pesanan yang diterima pengrajin sampai mencapai 4000 lembar. Mensiasatinya, masing-masing pengrajin oleh SKPD di bagi porsi pemesanannya 250 lembar, supaya SKPD tidak melakukan pemesanan ke Jawa tapi di pengrajin lokal” tuturnya.
Hari-hari biasa, pengrajin batik masih mendapatkan orderan kisaran 75 sampai 150 lembar per bulan.
“Pegawai kan memakai pakaian batik ini setiap hari Kamis, jadi setiap setiap harinya ada saja yang membeli” imbuhnya.
Terpisah, Linda petugas jaga pusat oleh-oleh khas Tabalong ( Pokta) menyatakan dalam satu bulan pihaknya mampu menjual hingga 100 kain batik.
“Yang paling banyak dicari itu jenis kain, bukan yang sudah jadi karena si pembeli bisa berkreasi sendiri modelnya mau seperti apa. Untuk motifnya yang paling banyak dicari adalah langsat dan gigi haruan” terangnya.
Meskipun demikian ia pun mengakui banyak juga masyarakat yang datang berkunjung untuk mencari baju yang sudah jadi.
Linda menyebutkan harga kain untuk jenis katun dan Sutra mulai dari Rp 300.000 sampai Rp 400.000.
“Yang paling murah Rp 185.000 untuk batik tulis Tabalong”imbuhnya.
Selain itu Pokta juga menjual tas batik berbagai ukuran harganya mulai Rp 160.000 hingga Rp 300.000.
Batik kaos juga ada harganya mulai Rp 120.000 sampai Rp 220.000. (Boel)