Tanjung, kontrasx.com – Sebuah tragedi menyelimuti warga Desa Uwie, Kecamatan Muara Uya, Tabalong, ketika Abdul Hasan (43) ditemukan tak bernyawa di anak Sungai Baluun, Minggu (13/4). Jasadnya mengapung dalam posisi tertelungkup, tanpa mengenakan baju, memicu pertanyaan tentang penyebab kematiannya.
Kasrani (61), seorang saksi mata, mengisahkan bahwa ia sedang bekerja di kebun ketika hendak buang air di sungai sekitar pukul 14.30 WITA. Alih-alih ketenangan, ia justru terkejut melihat mayat pria terapung. Dengan cepat, ia memanggil tetangga, M. Yasin, untuk melaporkan kejadian tersebut kepada kepala desa sebelum polisi diterjunkan.
“Dari hasil pemeriksaan di tempat kejadian perkara, kami menemukan celana dan baju korban terlepas di ranting dekat sungai. Sepeda motor matic milik korban terparkir di jalan menuju sungai, serta sebuah gayung dan tempat sabun mandi berada di samping tubuh korban,” ungkap IPTU Joko Sutrisno, PS. Kasi Humas Polres Tabalong.
Keluarga mengungkapkan bahwa Hasan memiliki riwayat asma dan hipertensi. Ia biasa pergi ke kebun sawit yang dijaganya dan pulang dua hari sekali. Namun, sore itu, kabar duka justru datang lebih cepat.
Hasil pemeriksaan medis Puskesmas Muara Uya yang disaksikan keluarga korban mengungkap adanya luka terbuka di pelipis kiri Hasan, dengan panjang sekitar 3-5 cm dan kedalaman 1 cm. Luka tersebut diduga akibat benturan benda tumpul, kemungkinan akar pohon di sungai. Selain itu, ditemukan pula jamur berwarna putih dan tanda pembusukan di kepala bagian belakang, serta luka lecet berbentuk bulat tidak teratur di dada.
“Tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan dari benda tajam maupun tumpul. Pihak keluarga korban menolak autopsi, karena meyakini kematian korban wajar, dan bersedia membuat surat pernyataan penolakan autopsi,” pungkas Joko. (Can)