Djoko : Satu titik di Wara sudah berhasil dikendalikan tinggal yang di Tutupan
TANJUNG, kontrasX.com – Titik api atau Hotspot yang terdeteksi Satelit ternyata juga ada di area tambang batu bara milik PT. Adaro Indonesia.
Hal tersebut dibenarkan oleh Departemen Head CRM PT. Adaro Indonesia, Djoko Soesilo.
“Ya, benar ada” ujarnya pada kontrasX, Jum’at (11/8).
Djoko menyampaikan ada dua hotspot di area pertambangan Adaro.
“Di area (yang masuk) Tabalong satu titik di Wara sudah dikendalikan, tinggal satu titik lagi di South Tutupan yakni area PT. BUMA yang dalam progress pengendalian” tuturnya.
Ia memaparkan pengendalian titik hotspot di area tambang dilakukan dengan tiga pendekatan, yakni menutup sumber api dengan material OB, penyiraman menggunakan pompa booster dan pompa WP serta melalui fire truck.
“Dengan langkah tersebut saat ini cukup memberikan progress yang positif menghentikan titik api yang disebabkan oleh sumber panas yang bercampur oksigen dan bahan bakar batu bara” akunya.
Djoko menerangkan luasan area hotspot belum tervalidasi, karena titiknya ada di dinding tebing.
“Tidak seperti hotspot biasa yang ada di hamparan lahan, karena di tebing jadi tidak luas” katanya.
Saat ditanya benarkah setiap tahun di musim kemarau hotspot di area tambang “kambuh” lagi karena tidak bisa dipadamkan permanen, Djoko menyangkalnya.
“Bisa dipadamkan. Seperti di Wara dipadamkan. Hanya saja jika lokasinya di dinding tebing itu yang memerlukan upaya lebih keras” tandasnya.
Djoko pun menyatakan pengendalian titik api di area IUPK Adaro bersinergi dengan pemerintahan di daerah setempat.
“Termasuk pihak Polres dan Kodim. Beberapa kali pihak polres dan Kodim turut memantau hot spot yang ada di Adaro” katanya. (Boel)