TANJUNG, kontrasx.com – Komponen “penyumbang” terbesar Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Bumi Saraba Kawa berasal dari dana transfer pemerintah pusat.
Salah satunya adalah Dana Bagi Hasil (DBH), nilainya pun sangat besar, mencapai angka Triliuanan Rupiah.
Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Tabalong, Drs. H. Nanang Mulkani, M.Si menjelaskan tahun 2023 komponen terbesar pendapatan daerah Tabalong adalah transfer pemerintah pusat.
“Tahun 2023 target DBH sebesar Rp 963 Miliar, realisasinya Rp 1,125 Triliun atau 116 persen” tuturnya pada kontrasx.com, baru-baru ini.
Nanang menerangkan DBH terdiri dari beberapa jenis seperti DBH P5 (Pertambangan, Perkebunan, Perhutanan), DBH PPH (Pajak Penghasilan), DBH SDA Minyak Bumi dan DBH Minerba.
“DBH Minerba terdiri atas Land-Rent (Iuran Tetap) dan Royalti. Kalau Land-Rent itu perhitungannya dari luas bukaan lahan, semakin perusahaan memperluas usaha (dalam hal pembukaan lahan) maka semakin besar pajaknya” imbuhnya.
Ia membeberkan dari DBH P5, Targetnya sebesar Rp 49, 716 Miliar dan terealisasi Rp 65 Miliar atau 130 persen.
Dari DBH SDA Minyak Bumi target perolehan sebesar Rp 4,017 Miliar dan terealisasi Rp 4,122 Miliar.
“DBH PPH tidak mencapai target, dari Rp 10, 528 Miliar hanya terealisasi Rp 7, 388 Miliar” ungkapnya.
Sedangkan dari DBH Minerba Land-Rent ditarget Rp 3,171 Miliar terealisasi Rp 3, 586 Miliar atau 116 persen.
“Adapun DBH Minerba Royalti, ini yang terbesar, dari target Rp 892 Miliar terealisasi sebesar Rp 1,036 Triliun atau 116 persen” ujarnya.
Nanang pun mengakui pendapatan DHB terbesar Tabalong berasal dari sektor pertambangan. (Boel)