TANJUNG, kontrasx.com – Inovasi Elektronifikasi Pendapatan Daerah (E-Penda) dalam bidang teknologi telah membawa perubahan signifikan dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk dalam pengelolaan pendapatan daerah.
Salah satu langkah strategis yang dilakukan Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Tabalong adalah melalui layanan integrasi pada Inovasi Elektronifikasi Pendapatan Daerah. Layanan ini bertujuan untuk meningkatkan efisiensi, transparansi, dan akuntabilitas dalam pengelolaan keuangan daerah.
Kasubid Pengawasan, Pembukuan dan Humas Bapenda Tabalong, Erwansyah, SE menuturkan inovasi layanan Integrasi E-Penda merupakan proses penggabungan berbagai sistem dan teknologi informasi untuk mengelola dan memonitor pendapatan daerah secara digital.
“Elektronifikasi pendapatan daerah mengacu pada penggunaan teknologi digital untuk mengelola penerimaan, pembayaran, dan pelaporan pendapatan daerah” bebernya pada kontrasx.com, Selasa (13/8).
Erwansyah menjelaskan tujuan utama dari layanan ini adalah untuk menciptakan sistem pengelolaan keuangan yang lebih modern, efisien dan transparan.
Ia membeberkan ada banyak manfaat dari penggunaan layanan inovasi E-Penda seperti
Efisiensi Operasional yakni mengurangi proses manual dan meningkatkan kecepatan dalam pengelolaan data keuangan.
“Manfaat lain adalah Transparansi, inovasi ini memastikan setiap transaksi tercatat dengan jelas dan dapat diakses oleh pihak berwenang. Juga Kemudahan Akses, pemerintah daerah dan masyarakat lebih memungkin untuk mengakses data secara real-time” sebutnya.
Manfaat selanjutnya adalah Akuntabilitas, dimana layanan ini mampu memperkuat pengawasan dan pengendalian internal melalui sistem yang terintegrasi. Termasuk Peningkatan Pendapatan karena inovasi ini mampu meningkatkan akurasi dan kecepatan dalam penagihan serta pengumpulan pendapatan.
Erwansyah mengungkapkan komponen layanan integrasi ini mencakup beberapa Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pengampu Retribusi utama, yaitu:
1.Sistem Informasi Manajemen Penerimaan Daerah: Platform utama untuk mengelola pendapatan daerah secara digital.
- Dashboard Monitoring: Alat pemantau yang memberikan laporan secara real-time mengenai penerimaan dan status keuangan daerah.
- Database Terintegrasi: Basis data yang mengintegrasikan informasi dari berbagai sumber sehingga memudahkan analisis dan pengambilan keputusan.
“Implementasinya, layanan integrasi pada Inovasi E-Penda memerlukan kerjasama antara berbagai pihak, termasuk pemerintah pusat, pemerintah daerah, lembaga keuangan dan penyedia layanan teknologi” tandasnya.
Ia mengungkapkan pengaplikasian sistem ini memiliki tantangan yang mungkin dihadapi seperti Infrastruktur Teknologi, dimana dibutuhkan ketersediaan infrastruktur yang memadai untuk mendukung sistem elektronik.
Berikutnya Sumber Daya Manusia, ketersediaan tenaga kerja yang memiliki kemampuan dalam pengoperasian dan pemeliharaan sistem.
“Tantangan lain seperti Keamanan Data, pengguna layanan perlu perlindungan data keuangan dan pribadi dari ancaman siber. Juga
Regulasi dan Kebijakan, perlu penyesuaian regulasi yang mendukung implementasi teknologi baru ini” ujarnya.
Erwansyah menegaskan layanan integrasi E-Penda merupakan langkah maju dalam pengelolaan keuangan daerah yang lebih modern, transparan, dan efisien.
“Dengan dukungan teknologi, pemerintah daerah dapat meningkatkan pengawasan, akuntabilitas, dan pelayanan kepada masyarakat. Meskipun terdapat tantangan dalam implementasinya, manfaat jangka panjang yang dihasilkan dapat memberikan dampak positif yang signifikan bagi pembangunan dan kesejahteraan daerah” pungkasnya. (*/Boel)