Pengecer jual gas 3 kg diatas HET diberi himbauan dan Sosialisasi SE Bupati
TANJUNG, kontrasx.com – Petugas gabungan di Tabalong melaksanakan pemantauan terhadap gas LPG 3 Kg di tingkat pengecer.
Kegiatan yang dipimpin Sekda Tabalong, Hj Hamida Munawarah ini menemukan sejumlah pengecer yang menyetok tabung dan menjual harga tinggi.
Temuan ini didapati pada beberapa warung milik warga di kecamatan Tanjung, Kamis (10/7).
Tak hanya diberi himbauan, warung yang menjual “gas melon” ini diberikan sosialisasi surat edaran (SE) Bupati Tabalong terkait pengaturan penggunaan dan peredaran gas LPG 3 kg.
Kabid Perdagangan dan Kemetrologian DKUPP Tabalong, Noviana Eredha menyampaikan dari hasil pemantauan masih banyak warung yang menjual di atas harga eceran tertinggi (HET) Rp 18.500 per tabung.
“Sudah melebihi harga eceran tertinggi, rata-rata penjualan gas LPG 3 kg seharga Rp 30.000 sampai Rp 45.000 per tabung” ucapnya.
Novi menyebut harga tinggi ini lantaran para pengecer membeli dari tangan ketiga.
“Dari informasi penjualan harga tinggi ini karena sudah dari tangan ketiga atau dari penjual lain yang menjual kembali tabungnya. Makanya harganya relatif tinggi” sebutnya.
Terkait temuan ini, pihaknya masih memberikan toleransi dan himbauan agar tidak lagi menjual dengan harga tinggi.
“Belum (diambil tindakan) karena saat ini sifatnya persuasif, memberikan himbauan dan sosialisasi surat edaran” bebernya.
Ia menuturkan sasaran ditingkat pengecer dilakukan pemantauan lantaran masih banyak warga yang membeli dengan harga tinggi.
“Warga kebanyakan membeli di tingkat pengecer namun dengan harga tinggi. Nanti kita juga akan menyasar ke pangkalan-pangkalan dan agen” tuturnya.
Selain himbauan dan sosialisasi, pihaknya juga akn memperketat pengawasan agar penyaluran LPG 3 Kg tepat sasaran.
“Kami juga akan memperketat pengawasan di tingkat pengecer, seperti halnya tadi ada beberapa pengecer yang kita temui ternyata melanggar aturan” ujarnya.
“Pengawasan sinergi bersama-sama dengan stakeholder lainnya” timpalnya.
Novi menambahkan saat ini Tabalong mendapat pengurangan kuota oleh pihak Pertamina sehingga mempengaruhi kondisi dilapangan.
“Informasi dari Pertamina Patra Niaga ada pengurangan kouta untuk Tabalong dibandingkan tahun sebelumnya, jadi cukup berpengaruh dan UMKM kita mengalami peningkatan sehingga pengguna LPG 3 Kg cukup banyak” tukasnya.
Sementara salah satu pengecer, Jubaidah (62) menyampaikan LPG 3 Kg di dapat dari penjual yang mengantar ke kiosnya.
“Kita beli Rp 28-30 ribu, paling menjual lagi untung Rp 2-4 ribu” ucapnya.
Senada dengan Jubaidah, Mila (32) mengaku “gas melon” didapat dari penjual lain yang kemudian dibelinya.
“Mau jual dengan harga biasa, tapi berhubung belinya mahal juga. Kami dapat dari tangan ketiga, ini menjual harga Rp 30 ribu” ujarnya.
Terkait hal ini, ia pun ingin semua tingkatan dapat disosialisasikan agar penyaluran gas LPG 3 Kg tepat sasaran.
“Kalau bisa (surat edaran Bupati Tabalong) ini sosialisasikan ke agen” pungkasnya. (Can)






























































