TANJUNG, kontrasx.com – Sejumlah pengelola perpustakaan sekolah di Tabalong diberi pembinaan oleh Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispersip) Kalimantan Selatan di kantor Dispersip Tabalong, Selasa (7/5).
Pembinaan ini diberikan langsung untuk peningkatan kualitas akreditasi perpustakaan yang sesuai Standar Nasional Perpustakaan (SNP).
Kabid Pelayanan Pembinaan Perpustakaan Dispersip Kalsel, Adethia Hailina menyampaikan tahun ini pihaknya memprioritaskan sekolah agar sesuai standar yang ditentukan.
“Berdasarkan evaluasi banyak perpustakaan sekolah belum terakreditasi akibatnya tidak bisa ikut lomba perpustakaan, kalau tidak terakreditasi lembaga pendidikannya agak kurang. Bila sudah standar akan menjadi salah satu tolak ukur lembaga pendidikan itu bagus” ucapnya kepada kontrasx.com saat ditemui disela kegiatan.
Adethia membeberkan dari seluruh Kalsel baru 10 persen sekolah yang sesuai Standar Nasional Perpustakaan (SNP).
“Itu pun beragam tingkatannya, bukan A, semua masih banyak yang C, makanya akan terus kami genjot akreditasi ini” bebernya.
Ia pun menjelaskan lambannya akreditasi perpustakaan sekolah ini dipengaruhi beberapa faktor.
“Kadang-kadang pengelola perpustakaan masih merangkap sebagai tenaga pengajar atau tenaga lainnya bukan khusus pengelola perpustakaan dan kurangnya dukungan dari pemangku kebijakan yaitu kepala sekolah misalnya penambahan koleksi buku” jelasnya.
“Biasanya sekolah hanya fokus pengadaan buku paket, itu bukan menjadi syarat akreditasi, tapi pengetahuan umum” timpalnya.
Ia menuturkan pihaknya pun akan memfasilitasi agar perpustakaan sekolah bisa sesuai standar.
“Kami fasilitasi semampu dan sesuai kewenangan serta anggaran. Kita sama-sama cari jalan keluar kalau memang di lapangan banyak kendala” tutur Adethia.
Sementara itu, Kepala Dispersip Tabalong, Hj. Norhayati menyampaikan pihaknya akan selalu memberikan dukungan dalam mempersiapkan akreditasi perpustakaan baik di perpustakaan Desa atau Kelurahan, Perpustakaan Khusus, Perpustakaan Perguruan Tinggi dan Perpustakaan Sekolah.
“Kami himbau kepada seluruh pengelola perpustakaan dapat mengelola perpustakaan dengan sebaik-baiknya sehingga akan memberikan dampak bagi masyarakat dalam meningkatkan kualitas hidup yang lebih baik” ucapnya.
Norhayati mengatakan dampak tersebut tentunya bermula dari Informasi yang ada di perpustakaan yang diakses oleh pemustaka selanjutnya dimplementasi menjadi hasil yang bermanfaat bagi pemustaka dan masyarakat.
“Pengelola juga harus berperan aktif dalam melakukan pendampingan bagi masyarakat untuk melakukan kegiatan di perpustakaan dengan belajar dan berlatih” katanya.
Ia pun berharap lewat sosialisasi ini dapat memberikan kontribusi terhadap peningkatan perpustakaan di Kalsel.
“Selain itu kami juga berharap perpustakaan di wilayah Kabupaten Tabalong menjadi prioritas dalam memperoleh bantuan pengembangan perpustakaan, baik layanan, koleksi dan peningkatan sumber daya manusia” harapnya. (Can)