TANJUNG, kontrasx.com – Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kabupaten menggandeng Kementerian Agama (Kemenag) dan KUA se-Tabalong dalam rangka percepatan penurunan Stunting.
Keterlibatan institusi keagamaan ini bertujuan untuk meminimalisir stunting dari hulu atau pencegahan stunting sebelum terjadinya pernikahan.
“Kita harapkan (tim) stunting hulu ini dapat berperan aktif dan berjalan dengan baik” ujar Kepala DP3AP2KB Kabupaten Tabalong, H Rusmadi.
Rusmadi menyebutkan dengan adanya penyuluhan dari pihaknya dan KUA maka diharapkan tidak ada lagi muncul kasus stunting baru.
“Pencegahan dari hulu dapat benar-benar mencegah terhadap munculnya perkara stunting-stunting baru” sebutnya.
Ia pun menyampaikan kasus stunting saat ini dapat di intervensi dengan baik sejak kelahiran bayi hingga berumur 2 tahun sudah bebas dari stunting, begitu juga dari hulu diharapkan dapat 0 stunting.
“Intervensi yang ada ini, Insya Allah akan kita lakukan bersama dengan semua lini termasuk pemerintah desa untuk mengatasi stunting bersama-sama” ucapnya.
Sementara itu, Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Setda Tabalong, Febriadin Hafiz menuturkan harus ada upaya memperkuat dan meningkatkan percepatan penurunan stunting.
“Salah satu langkah strategis yang perlu kita ambil adalah memastikan seluruh calon pengantin (catin) di Tabalong melakukan pemeriksaan kesehatan sebelum menikah” tuturnya.
Hafiz mengatakan hal tersebut penting untuk memastikan catin dalam kondisi kesehatan yang baik.
“Sehingga ketika nanti hamil mereka tidak melahirkan bayi-bayi yang beresiko mengalami stunting” katanya.
Ia menambahkan seluruh komponen yang terlibat dalam percepatan penurunan stunting untuk proaktif mengawal pelaksanaan Intervensi Serentak Pencegahan Stunting (ISPS).
“Komitmen kita tidak boleh berhenti sampai disini, kita harus memastikan program ini berjalan dengan baik sesuai instruksi pemerintah pusat” tandasnya. (Can)