Ketekunan dalam menyalurkan hobi mempunyai nilai seni bagi penikmatnya. Bahkan banyak sekali hobi yang bisa menghasilkan cuan untuk mencukupi kebutuhan hidup.
Seperti saat ini tren membuat Aquascape cukup digandrungi di Indonesia bahkan sudah sampai ke Bumi Sarabakawa.
Aquscape sendiri secara mudah bisa dijelaskan sebagai seni mendekorasi akuarium dengan tanaman air dan elemen lainnya seperti batu, koral atau kayu apung secara alami dan indah, kegiatan ini pun memberi efek seperti berkebun di bawah air.
Menciptakan sebuah karya Aquscape tersebut membutuhkan kreativitas, keuletan dan kesabaran. Tak heran, hasil karya Aquascape bisa dihargai begitu mahal.
Hobi yang butuh keterampilan ini pun mulai ditekuni salah satu pemuda Tabalong yaitu Fuad Ady Pradana.
Ditengah kesibukannya sehari-hari sebagai salah satu anggota Pemadam Kebakaran (Damkar) kabupaten Tabalong, ketekunan terhadap hobi bermain Aquscape ini tak menggangu rutinitasnya.
Ia pun mulai menekuni hobinya ini lebih dalam sejak bulan September 2021, dan sebulan kemudian Ia mulai menerima orderan untuk pembuatan Aquascape.
\”Pertama emang menyalurkan hobi menata tanaman didalam aquarium, karena senang saya posting di sosial media ternyata ada yang tertarik\” tuturnya kepada kontrasX saat Ia sedang melakukan perawatan Aquascape disalah satu kantor pemerintah di kawasan Maburai.
Postingan hasil karyanya di sosial media tersebutlah yang membuat Ia mendapatkan beberapa orderan untuk pembuatan Aquascape.
Sebelumnya, tak terpikirkan olehnya untuk membuka jasa pembuatan Aquascape, namun karena adanya minat beberapa orang yang pesan minta buatkan akhirnya Ia teruskan usaha tersebut.
Dalam mengembangkan usaha jasanya tersebut, Ia rela \”merogoh kocek\” pribadi untuk membeli peralatan seperti pemotong kayu, lem dan serbuk kayu serta tanaman dan bahan penunjang pembuatan Aquascape tersebut.
\”Pertama peralatan seperti pemotong kayu, lem, kemudian serbuk kayu harus ada, kemudian kita juga menyiapkan akar-akar penunjang Aquscape, pasir malang dan tanamannya\” bebernya.
Bukan hanya teman-temannya, pelanggan yang memesan untuk dibuatkan Aquascape juga berdatangan dari kalangan perusahaan bahkan perkantoran.
\”Pertama mendapatkan pesanan pertengahan November 2021, Alhamdulillah pelanggan puas melihat hasil buatan saya dan mereka tidak pernah merasa kecewa\” beber Fuad sapaan akrabnya.
Fuad menceritakan kepuasan pelanggan tersebut didapatkan karena Ia mengikuti apa kehendak konsumen dalam penentuan tema Aquscape.
Sebelum melakukan pengerjaan Aquscape, konsumen terlebih dulu melakukan konsultasi untuk menentukan tema yang di kehendaki serta diameter aquarium yang dipakai seberapa.
Konsultasi ini Ia dahulukan agar pelanggan tidak terkejut dengan biaya yang akan dikeluarkan dalam pembuatan Aquascape.
\”Saya kasih rincian biayanya dan apa saja bahan yang digunakan dalam pembuatan Aquascape tersebut\” ujarnya.
Terkadang untuk menyiapkan segala sesuatunya dalam proses pembuatan Aquascape Ia menggunakan uang pribadi terlebih dahulu apabila konsumen tidak memiliki bahan.
Untuk bahan serta tanaman Ia kadang mencari di alam, namun kalau tidak tersedia di alam Ia membeli di penjual tanaman serta pernak-pernik Aquascape khusus di Tabalong atau beli online.
Fuad pun menyampaikan untuk pengerjaan Aquscape Ia biasanya langsung mendatangi ke rumah-rumah pelanggan ketimbang mengerjakan dirumahnya.
\”Kalau mengerjakan dirumah saya resiko saat diantar cukup besar, makanya kalau ada yang pesan saya datangi ke rumah\” ujarnya.
Ia mengatakan pengerjaan satu Aquscape bisa memakan waktu dua hingga empat jam tergantung ukuran aquariumnya. Sedangkan untuk bisa diisi dengan ikan, Aquscape harus dilakukan perawatan paling singkat satu minggu bahkan ada sampai empat bulan itupun tergantung bahan yang ada di dalam aquarium.
Biaya pembuatan Aquascape sendiri Ia menaruh harga antara ratusan ribu sampai jutaan rupiah.
\”Untuk ukuran 15×10 cm kisaran Rp 400 ribu, ukuran 20×15 cm kisaran Rp 800 sampai 1,5 juta, sedangkan 30×20 cm kisaran Rp 1,8 juta dan 40×30 cm kisaran kurang lebih Rp 2,2 juta. Ini semuanya tergantung bahan yang digunakan\” jelas warga Mabu’un tersebut.
Fuad selama ini sudah membuat sejumlah tema Aquscape seperti natural (menyerupai nuansa alami), Diorama (memiliki nuansa rumah, pepohonan, pegunungan) dan Hardscape Diorama (campuran antara miniatur dan natural).
Hasil karyanya itu mendapat apresiasi dari pelanggan hingga mereka menjadi konsumen setia jasanya.
\”Biasanya mereka berlanjut mulai perawatan hingga perbaikan bahkan mencarikan bahan untuk menambah item di Aquscape\” jelasnya.
\”Seminggu sekali biasanya pemeliharaan, biasanya mengganti air secara berkala dan membersihkan alga atau tanaman yang mati, pembersihan saluran filter dan perawatan tanaman. Untuk tarif pemeliharaannya saya tidak memungut biaya tapi biasanya ada saja diberi\” timpalnya.
Selama enam bulan menggeluti jasa pembuatan Aquascape tersebut, Ia pun sudah bisa meraup cuan.
\”Omzet masih relatif antara ratusan ribu hingga jutaan rupiah. Orderan tiap bulan tidak menentu, tapi kalau sekalinya ada bisa 2 sampai 3 orderan yang dikerjakan\” ucapnya.
Meski tak menentu, Fuad pun berencana akan tetap melanjutkan usahanya tersebut.
\”Tetap lanjut kita, meski profitnya belum banyak tapi lewat pembuatan Aquascape ini hobi saya tersalurkan\” tandasnya. Terakhir, bagi masyarakat yang ingin memakai jasanya untuk membuat Aquscape bisa menghubungkan via sosial medianya di Facebook dengan nama Fuad Ady Pradana dan di Instagram @fuadadypradana. (Can)