Tanjung, kontrasX.com – Group kesenian Kuda Lumping atau Jaran Kepang tumbuh subur di Tabalong, di kecamatan Tanjung dan Murung Pudak saja tercatat ada belasan komunitas.
Jaran Kepang Mekar Sari yang beralamat di Bangun Sari Kecamatan Murung Pudak dibentuk pada tahun 1970 itu menjadi salah satu yang tertua di Tabalong.
Kesenian yang menampilkan sekelompok prajurit sedang menunggang kuda ini awalnya dibentuk oleh empat orang, salah satunya orang tua dari Sukamto Saputra yang sekarang menjadi ketua Mekar Sari.
“Tahun 1969 sudah menjadi bahan diskusi empat orang yang menjadi pendiri Mekar Sari baru pada tahun 1970 diwujudkan group kesenian Jaran Kepang” ujar pria yang akrab disapa Kamto itu memulai ceritanya.
Ketika itu sambutan masyarakat sangat antusias walaupun kesenian ini berasal dari jawa namun yang menyukainya juga dari suku lain.
Setelah para pendirinya meninggal dunia, Jaran kepang Mekar Sari sempat vakum 12 tahun.
“Sekitar tahun 2015 yang lalu beberapa orang mendatangi kami dan meminta untuk kembali menghidupkan kesenian jaran kepang mekar sari” ujarnya lagi.
Dorongan yang kuat dari warga yang masih menginginkan berkesenian jaran kepang membuat Kamto tidak bisa menolak ketika Ia ditunjuk menjadi ketua Mekar Sari meneruskan kepemimpinan orang tuanya dulu.
“Saya ingin melestarikan budaya peninggalan nenek moyang kita dulu, itu saja niat dan tujuan saya” ucapnya sambil menghisap rokoknya.
Suara gamelan dan hentakan kaki penari kuda kepang mengiringi cerita Kamto tentang Mekar Sari siang itu di pondok seni Mekar Sari jalan pandan arum RT 21 kelurahan Belimbing Raya kecamatan Murung pada Minggu (15/1).
Acara yang mereka gelar hari itu sebagai peringatan dan syukuran sewindu Mekar Sari kembali berkesenian.
“Alhamdulillah masyarakat masih antusias menyaksikan kesenian jaranan ini” ucapnya lagi.
Bukan hanya masyarakat yang menyaksikan tapi para pejabat juga turut hadir seperti dari dinas, polsek, camat dan lurah.
Saat ini mekar sari yang dipimpinnya beranggotakan 90 orang dan 50 orang yang aktif.
“Kita latihan di pondok seni ini seminggu dua kali dan anggota kami mayoritas anak muda” tuturnya.
Kamtho mengatakan dengan banyaknya anak muda yang aktif berkesenian bisa menghindarkan mereka dari pergaulan yang negatif.
Mekar Sari cukup dikenal bahkan beberapa kali mereka tampil di propinsi tetangga seperti di Kalimantan Tengah dan Kalimantan Timur.
Suara gamelan semakin cepat ritmenya beberapa pemain sudah kesurupan dan mempertontonkan kekuatan supranatural berbau magis seperti atraksi mengunyah kaca sampai mencambuk diri menggunakan cambuk khas Jaranan.
Sesekali Ia melihat kearah anggotanya dan memastikan semuanya berjalan baik, terkadang memberikan intruksi kebeberapa “tetua” yang mendampingi permainan.
Diakhir pembicaraan dengan kontrasX.com Kamto menyampaikan harapan terbentuknya wadah berkumpul bagi penggiat kesenian jaranan di Tabalong.
“Kedepan seni pertunjukan Jaranan di Tabalong mudahan semakin eksis dan berkembang” pungkasnya. (X01)