TANJUNG, kontrasx.com – Empat orang penyelenggara Pemilu di Tabalong harus dirawat usai diduga kelelahan melaksanakan tugasnya, satu diantaranya meninggal dunia.
Penyelenggara pemilu yang diduga kelelahan yaitu ada tiga KPPS (dua laki-laki satu perempuan) dan satu laki-laki bertugas sebagai PPK.
Dua orang KPPS di kecamatan Murung Pudak (satu meninggal dunia), satu KPPS di kecamatan Bintang Ara dan satu PPK di kecamatan Tanjung.
Ketua KPU Tabalong, Ardiansyah menyebutkan keempat orang yang diduga kelelahan ini terjadi sehari pasca pemungutan suara.
“Dua hari pasca pemungutan (meninggal dunia) kalau yang lainnya satu hari setelah pemungutan (dirawat karena kelelahan)” sebutnya kepada kontrasx.com saat ditemui diruang kerjanya, Senin (19/2).
Ardi menuturkan untuk yang meninggal dunia berinisial RI jenis kelamin laki-laki berstatus pelajar di kecamatan Murung Pudak.
“Setelah proses pelaksanaan hari Kamis, Sabtu itu sakit. Informasi sementara habis pulang sekolah sore jatuh dikamar mandi kemudian dibawa ke rumah sakit dan hari Minggu yang bersangkutan meninggal dunia” tuturnya.
Ia menerangkan saat ini pihaknya belum memastikan apakah yang bersangkutan meninggal dunia akibat kelelahan usai melaksanakan tugas sebagai KPPS atau ada faktor lain.
“Kita belum mendatangi keluarga yang bersangkutan untuk mencari informasi validnya seperti apa, karena memang pada saat itu masih berduka” terangnya.
“Hari ini tim kami akan mendatangi keluarga korban dan mendatangi rumah sakit untuk mencari penyebab anggota KPPS kita ini meninggal, karena ada hasil pemeriksaan medis apakah terkait faktor kelelahan atau ada faktor lain yang menyebabkan meninggal” timpalnya.
Ia menerangkan pemuda tersebut meninggal dunia saat dirawat di rumah sakit.
“Bersangkutan dirawat kemarin meninggalnya di rumah sakit. Tentunya hasil ataupun informasi dari teman-temannya juga jadi dasar laporan ke pimpinan KPU secara berjenjang” terangnya.
Ardi pun menyampaikan pihaknya bakal memberikan santunan kepada korban.
“Kemarin melakukan takziah ikut mengangkat ke ambulan karena jenazah mau dibawa ke Barabai. Insyaallah kita beri santunan” ucapnya.
Sedangkan untuk penyelenggara pemilu lainnya sudah pulang dan sehat kembali.
“Alhamdulillah ini sudah sehat semua” katanya.
Sebelumnya, untuk mengantisipasi hal tersebut saat pelaksanaan tahapan Pemilu 2024 pihaknya sudah berkerjasama dengan Dinas Kesehatan setempat.
“Setiap puskesmas di seluruh kecamatan di Tabalong kami minta untuk siaga dan menyiapkan mobil ambulan untuk mengantisipasi jika ada petugas kita baik PPK, PPS, KPPS, linmas serta pihak lainnya peserta pemilu maupun saksi-saksinya memerlukan pelayanan kesehatan seperti menghindari kelelahan atau sakit, ini sudah kita lakukan” bebernya.
Ardi mengatakan antisipasi terhadap faktor kelelahan ini juga disiapkan dalam tahapan rekapitulasi tingkat kecamatan yakni bekerjasama dengan dinas kesehatan setempat untuk menyediakan layanan kesehatan. (Can)