TANJUNG, kontrasx.com – Vertical Rescue Indonesia (VRI) kembali menggelar sekolah Vertical Rescue Indonesia tahun ini.
Kali ini pihaknya menggelar sekolah di Tebing Wisata Desa Pagat, Kecamatan Batu Benawa, Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST) dari tanggal 6 hingga 8 Desember tadi.
Kegiatan dengan program penyelamatan pada medan terjal ini pun diikuti puluhan peserta dari berbagai organisasi di daerah Kalimantan Selatan maupun kota di Indonesia.
Tak mau ketinggalan, kabupaten Tabalong pun juga mengirimkan perwakilannya untuk mengikuti sekolah Vertical Rescue Indonesia.
Ketua Tabalong Emergency Response, Syarip menuturkan kota berjuluk ” Bumi Sarabakawa” mengirimkan dua perwakilannya di sekolah tersebut.
“Tabalong mengirimkan 2 perwakilan dari 2 organisasi yaitu Arsat mewakili Tabalong Emergency Response serta Haris dari FPTI Tabalong” tuturnya kepada kontrasx.com, Kamis (9/12).
Syarip pun menyebutkan pihaknya mengikuti kegiatan tersebut untuk meningkatkan ilmu pengetahuan terhadap penyelamatan pada medan terjal.
“Ini untuk meningkatkan kemampuan relawan berkemampuan khusus bidang vertical rescue” sebutnya.
Ia menyampaikan 2 perwakilan ini diharapkan ilmu yang telah diberikan akan dikembangkan dan dilatih lagi agar bisa terarah dan terukur dalam membantu sesama.

“Mereka nanti bisa membagi ilmu yang didapat kepada relawan-relawan Tabalong lainnya, agar para relawan ditempat kita bisa berkembang dan mempunyai kemampuan khusus dibidang vertical rescue mengingat didaerah Tabalong juga ada medan yang terjal, tebing-tebing dan jurang yg curam” harapnya.
Syarip mengatakan kedepan pihaknya membuka ruang bagi relawan yang ingin belajar materi tentang vertical rescue.
“Mengingat keterbatasannya peralatan yang diperlukan, untuk sementara waktu kami tidak berani memberikan pelatihan terkait vertical rescue cuma materi dulu sementara, mudah-mudahan kedepannya pelatihan vertical rescue di Tabalong bisa diadakan” tandasnya.
Sementara itu, dikutip dari kalsel.antaranews.com sekolah vertical rescue ini diikuti sebanyak 56 orang dari berbagai organisasi dari daerah dan dari berbagai kota di Indonesia seperti Sulawesi.
Ketua Pelaksana VRI M Ferian Shadiqin di Barabai Rabu mengatakan sekolah ini dilaksanakan untuk merespon kondisi Indonesia yang sekarang ini sering dilanda bencana.
“Sehingga kebutuhan relawan dengan kemampuan khusus menjadi sebuah keharusan” katanya, Rabu (8/12) kemarin.
Ferian menerangkan Kalimantan Selatan memiliki bentang alam yang sangat bervariasi sehingga sering terjadi beragam bencana.
“Dalam kegiatan kali ini diisi dengan enam orang instruktur dari Markas Komando (Mako) VRI yang kompeten dibidangnya, kemudian 56 peserta dari berbagai daerah datang dan sama-sama belajar di sekolah ini” terangnya.
Ia pun menambahkan mayoritas dari peserta tersebut memiliki kesamaan latar belakang yakni bergerak di bidang sosial kemanusiaan melakukan penyelamatan kondisi membahayakan manusia, serta membantu masyarakat dalam berbagai kondisi bencana.
“Harapannya dengan ilmu yang dibagikan dalam sekolah ini dapat berguna dan diaplikasikan kepada masyarakat” pungkasnya. (Can)