Tanjung, kontrasX.com- Pelatihan pembuatan roti dan kue menjadi “idaman” masyarakat desa di Tabalong.
Tahun ini, tercatat pelatihan tersebut paling tinggi diminta pihak desa kepada UPTD Balai Latihan Kerja Disnaker Tabalong.
“Desa itu (minta) membuat roti dan kue. Ada juga sablon dan menjahit tapi paling banyak pembuatan roti dan kue” ujar Kepala BLK Tabalong, Suhartoyo kepada kontrasX.com, beberapa waktu lalu.
Suhartoyo menyebutkan meski waktunya singkat pelatihan di desa cukup tinggi peminatnya.
“Paling lama pelatihan tergantung programnya, dari 2 hari sampai 5 hari” sebutnya.
Ia menerangkan selama pelaksanaan pelatihan pihaknya memfasilitasi instruktur dan kurikulumnya saja.
“BLK ini memberikan pelatihan saja tidak memberi alat. (Untuk) sertifikat pelatihan otomatis dapat” terangnya.
Terkait pembinaan selanjutnya, Ia mengatakan itu diserahkan ke Disnaker Tabalong.
“Kita serahkan ke dinas, untuk pemagangan dan sebagainya yang punya program dinas” kata Toyo sapaan akrabnya.
Toyo pun menyampaikan selama ini belum ada warga sehabis pelatihan membuka usaha mandiri.
“Rata-rata mereka ikut kerja ditempat orang seperti perusahaan, untuk langsung membuka usaha sendiri masih berat karena perlu keyakinan dan modal” ucapnya.
Ia menambahkan dalam tahun ini pelatihan di desa akan dilaksanakan di kecamatan Jaro.
“Di bulan November ada lima desa, tahun ini itu terakhir” pungkasnya. (Can)