TANJUNG, kontrasX.com – Sebagai salah satu Kabupaten/Kota yang melaksanakan implementasi program Smart City, Tabalong juga mengikuti evaluasi dari tim Asesor.
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Arianto, S.IP, M.Si mengungkapkan Tabalong merupakan salah satu Kabupaten yang melaksanakan implementasi Smart City terhitung sejak tahun 2017.
“Sekarang kabupaten/kota di Indonesia yang masuk program Smart City hampir 200, temasuk Tabalong. Ini yang di evaluasi setiap tahunnya. Seluruh SKPD yang melakukan inovasi dihadirkan” tuturnya pada kontrasX.com, Kamis (16/11) siang di Pendopo Bersinar.
Ia menyampaikan untuk tahun 2023 ada 6 pilar dimensi Smart City kabupaten Tabalong yakni Smart Governence, Smart Branding, Smart Economy, Smart Living, Smart Society dan Smart Environment.
“Masing-masing memiliki 3 sub dimensi, semuanya ada 18 sub dimensi” katanya.
Arianto mengatakan pendalaman yang dilakukan tim Asesor melalui wawancara secara online.
“Verifikasinya langsung lewat wawancara online. Hasil evaluasinya bagus, apa yang disampaikan direspon positif. Dari hasil survey rata-rata nilai kita diatas 3 bahkan ada yang 4” tuturnya.
Ia menyebutkan ini merupakan kali ketiga dilakukan evaluasi.
“Nilainya selalu meningkat, mudah-mudahan tahun ini juga demikian. Nilai kita selalu diangka 3 koma sekian. Perkembangan Smart City di Tabalong dari tahun ke tahun progressnya juga bagus” bebernya.
Arianto pun mengakui masih ada beberapa dokumen eviden (bukti/keterangan) yang sudah dikirimkan belum terlalu meyakinkan tim asesor.
“Ada beberapa eviden yang mereka belum teryakinkan meski sudah kita sampaikan. Akan segera kita lengkapi karena hanya diberi waktu selama 24 jam. Kalau tidak maka kita dianggap tidak menyampaikan bukti dan ini akan mengurangi tingkat kepercayaan meski hanya sebagian kecil” ungkapnya.
Hal senada juga dinyatakan Sekda Tabalong, Hj. Hamida Munawarah bahwa hasil evaluasi dan penilaian sudah bagus.
Ia pun mengakui Smart City di Tabalong sudah jauh berkembang dibanding beberapa waktu lalu.
“Kami lihat perkembangan Smart City di Tabalong banyak ke arah inovasi sistem. Banyak inovasi-inovasi kita berbasis atau lewat sistem dan sudah maju, jauh dibanding yang dulu-dulu” jelasnya.
Meskipun demikian Hamida meminta sistem informasi berbasis elektronik menjadi perhatian Diskominfo dan SKPD lainnya yang terlibat dalam program smart city.
“Sistem informasi berbasis elektronik ini harus jadi perhatian khusus tim smart city kita untuk diperbaiki di tahun mendatang, harus ekstra” tandasnya.
Diketahui tim Asesor Smart City dari independen 2 terutama Perguruan Tinggi yakni Universitas Gajah Mada dan Universitas Satya Lencana Salatiga, Kementerian PAN-RB dan Kementerian Kominfo. (Boel)