TANJUNG, kontrasx.com – Akhirnya, setelah puluhan tahun tak teraliri listrik dari PLN, Kampung Pupuh sudah bisa menikmatinya.
Ucapan syukur hingga senyum sumringah menjadi tanda warga kampung gembira menyambut masuknya aliran listrik yang di idam-idamkan sejak lama.
Kini puluhan kepala keluarga yang berada di kampung tersebut sudah bisa menikmati manfaat listrik secara penuh.
Kampung Pupuh terletak di desa Solan merupakan kampung pertama di kecamatan Jaro yang berjarak 2,5 kilometer tak jauh dari jalan nasional di Tabalong.
Ketua RT. 05 Kampung Pupuh, Tarmiji bersyukur bahwa tempatnya bermukim serta warganya sudah bisa menikmati aliran listrik.
“Senangnya bukan main, semangat mereka, yang awalnya tidak ada listrik sekarang ada listrik” ucapnya kepada kontrasx.com saat menghadiri syukuran di kampung tersebut, kemarin.
Tarmiji menuturkan sejak masuknya listrik dua bulan lalu ada perbedaan cukup besar yang dialami warganya.
Dulu, warga setempat bisa merasakan adanya sumber listrik hanya memanfaatkan aki untuk menerangi rumah mereka kini ketika ada aliran listrik warga dengan bebasnya menikmati.
“Kalau dulu ada waktunya, sekarang bebas memakai listrik. Alhamdulillah (sudah) nyala” tuturnya dengan senyum lebar.
Ia menerangkan saat ini baru sebagian warganya yang menikmati listrik dari PLN.
“Baru sebagian yang menggunakan listrik, dari 30 KK baru 15 KK yang memanfaatkan. Sebagian lagi belum ada pendanaannya, insyaallah nanti kedepan akan bertambah yang memasang” terangnya.
Meski begitu pihaknya tetap bersyukur pemerintah sudah “mengabulkan” keinginan warga Kampung Pupuh.
“Warga pun berharap infrastruktur lainnya seperti jalan dan jembatan bisa juga diperbaiki. Mudah-mudahan ditindaklanjuti” kata Tarmiji.
Sementara itu, Kepala Desa Solan, Pipi Iswanto mengapresiasi semua pihak yang telah membantu kampung Pupuh dapat di aliri listrik negara.
“Kami berterimakasih pada Bupati Tabalong, pihak PLN serta instansi terkait yang sudah membantu kami hingga warga dapat menikmati listrik” ucapnya.
Pipi menyebutkan rasa syukur yang tak terhingga ini pun dituangkan oleh warga dengan momen syukuran yang dilaksanakan di Masjid Darul Maqfirah Kampung Pupuh.
“Alhamdulillah tadi kita laksanakan syukuran kecil-kecilan menyambut keberkahan adanya listrik ini” sebutnya.
Camat Jaro, Suryadi menyatakan selaku pemerintah kecamatan bersyukur kampung Pupuh yang dulunya tak tersentuh listrik kini sudah bisa memanfaatkan.
“Insyaallah semuanya akan berubah, yang dulunya kurang melihat dunia luar kini bisa menikmati dan tentu ilmu (mereka) akan bertambah. Kami sangat bersyukur sekali” tuturnya.
Suryadi mengatakan untuk infrastruktur lainnya pihaknya akan coba bantu mendorong agar bisa direalisasikan.
“Kami juga memohon infrastruktur lainnya bisa sambil berproses, seperti jembatan dapat dilalui roda empat serta jalannya bisa dibenahi” ucapnya.
Senada dengan Camat Jaro, Kepala Bappedalitbang Tabalong, H M Noor Rifani pun bersyukur warga Kampung Pupuh sudah merasakan kehadiran listrik.
H Fani ingin dengan fasilitas ini masyarakat bisa memanfaatkan secara maksimal seperti kegiatan keagamaan, pendidikan ataupun kegiatan lainnya.
“Jadi selama ini malam tidak bisa melaksanakan (kegiatan) dengan adanya listrik ini bisa dimanfaatkan secara maksimal lagi” ujarnya.
Ia juga menerangkan infrastruktur listrik ini hadir tentunya untuk memajukan atau memandirikan desa secara keseluruhan.
“Adanya fasilitas listrik ini saya kira kedepannya akan terus ditindaklanjuti program-program dalam rangka memandirikan desa kita” terangnya.
“Mudah-mudahan dengan keberadaan listrik ini semakin memajukan kampung Pupuh dan menjadi setara dengan kampung atau desa yang ada diluar” tandasnya.
Terkait infrastruktur lainnya, ia menyampaikan kedepan akan terus dibenahi dan pihak desa dapat menyiapkan potensinya untuk perkembangan kedepan.
“Kawasan Jaro sudah terkenal sebagai daerah wisata, diharapkan kawasan wisata di desa ini pun bisa kita kembangkan. Harapan kita kampung Pupuh ini mempunyai kemandirian mengelola kegiatan pariwisata yang ujungnya menyumbang PAD desa serta kesejahteraan masyarakat kampung Pupuh itu sendiri” pungkas H Fani. (Can)