TANJUNG, kontrasx.com – Insiden ambruknya dinding layar pada Pasar Rakyat Tanjung yang memakan korban jiwa masih berkutat dalam proses penyidikan.
Kapolres Tabalong, AKBP Anib Bastian menyampaikan kasus ini masih dalam proses penyidikan.
“Sudah dalam pemeriksaan ahli, kalau memang ada indikasi maka akan ditingkatkan” ujarnya saat jumpa pers akhir tahun, Minggu (31/12) sore di aula Praja Utama.
Kasatreskrim Polres Tabalong, Iptu Galih Putra Wiratama menambahkan proses penyidikan lama karena menunggu hasil uji laboratorium.
Galih menyatakan ada tiga tenaga ahli dari Universitas Lambung Mangkurat (ULM) yang dilibatkan dalam proses ini.
“Masih menunggu pembuktian uji konstruksi yang harus diukur dengan detil” jelasnya.
Disinggung target penyelesaian kasus ini, ia menyebutkan tak ada target waktu.
“Target waktu tidak ada. Begitu hasil laboratorium selesai, ahli konstruksi, ahli bangunan dan ahli pidana selesai kita gelar penetapan tersangka” bebernya.
“Kasus ini berbeda dengan perkara kecelakaan kerja, ada pembuktian konstruksi, ada kelalaian apa tidak disana” timpalnya.
Dalam kasus ini, Galih menegaskan pihak kepolisian melakukan penyidikan berdasarkan scientific investigation.
“Kita melakukan penyidikan secara ilmiah, ada ahli yang kompeten dan ahli forensik. Apa ada kelalaian di konstruksi bangunan dan material dan kesengajaan kontraktor sehingga ada kelalaian” ungkapnya.
Di sisi lain, ambruknya dinding layar tersebut diakuinya sebagai sebuah musibah.
“Ini memang musibah, namun ada faktor kelalaian apa tidak” pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, dalam insiden tersebut ada dua korban luka yakni Maria Tanur (55) warga jalan Fajar Baru RT. 02 kelurahan Belimbing Raya dan Muhammad Khalid (49) warga kelurahan Tanjung.
Korban Maria Tanur meninggal dunia usai dirawat intensif di RSUD Hasan Basri Kandangan pada Jum’at (01/11) lalu. (Boel)