TANJUNG, kontrasx.com – Inovasi ojek jual sayur, sembako, ikan, kawal inflasi (Julak Wasi) memiliki peran penting terhadap pengendalian inflasi di Tabalong.
Hal itu disampaikan Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Tabalong, Norzain A Yani saat High Level Meeting TPID Tabalong di Balai Rakyat Dandung Suchrowardi, Selasa (21/5).
“Kehadiran inovasi Julak Wasi dalam rangka memperpendek mata rantai distribusi komoditas sangat berpengaruh untuk menekan angka inflasi” ujarnya saat membacakan sambutan Pj Bupati Tabalong.
Norzain menuturkan peran penting inovasi Julak Wasi ini menurutnya harus terus dijalankan.
“Inovasi ini patut untuk terus kita jalankan” tuturnya.
Ia membeberkan selain Julak Wasi kedepan pihaknya masih perlu inovasi baru untuk mengendalikan inflasi.
“Tantangan ke depan terkait dengan pengendalian inflasi sangat kompleks. Inflasi karena harga pangan yang bergejolak dari komoditas pangan sangat dipengaruhi oleh cuaca dan musim dengan demikian perlu adanya inovasi baru yang mampu menanggulangi persoalan tersebut” bebernya.
Ia pun menyatakan untuk mengendalikan inflasi ini perlu dukungan semua pihak.
“Kita perlu menyadari bahwa kita tidak bisa bekerja sendiri dan tidak bisa mencapai tujuan sendiri. Perlu dibangun kerjasama yang solid dan adanya sinergi yang kuat dari berbagai pihak yang akan meringankan langkah kita dalam mewujudkan cita-cita bersama” ujarnya.
Ia menyampaikan kolaborasi untuk menekan inflasi di Tabalong hingga saat sudah luar biasa.
“Sampai sejauh ini saya rasa dan saya yakin saudara-saudara sekalian juga merasakan bahwa kolaborasi kita dalam pengendalian inflasi di Tabalong ini luar biasa. Contohnya saja Gerakan Pasar Murah yang tidak hanya dilaksanakan oleh pemerintah kabupaten, TNI, dan Polri, tetapi juga dilaksanakan oleh pengadilan dan kejaksaan” ucapnya.
“Terimakasih atas kerja yang sangat baik oleh TPID Kabupaten Tabalong dan kepada seluruh pihak baik di tingkat kabupaten, kecamatan, termasuk para distributor dan pedagang yang telah berpartisipasi dalam kegiatan pasar murah selama ini” timpalnya.
Norzain mengatakan hingga bulan April kemarin kondisi inflasi di Tabalong masih tergolong rendah di angka 1,93.
“Bahkan jauh lebih rendah dibanding dengan angka inflasi pada tingkat provinsi dan nasional yang menyentuh angka 3. Kondisi tersebut tentu karena kita mampu menjalankan strategi pengendalian inflasi dengan melaksanakan berbagai program dan kegiatan seperti Capacity Building, Gerakan Pangan Mandiri, termasuk kerjasama antar daerah dengan Kabupaten Nganjuk” katanya.
Diketahui, dalam High Level Meeting TPID Tabalong ini turut dihadiri perwakilan Bank Indonesia Kalsel, perwakilan Bulog, jajaran Forkopimda, kepala SKPD dan para camat. (Can)