TANJUNG, kontrasx.com – Penemuan mayat di Kompleks Perumahan Anugrah Regency 2 RT. 24 kelurahan Belimbing Raya kecamatan Murung membuat geger warga sekitar, kemarin malam.
Temuan tersebut ramai beredar di media sosial dengan memperlihatkan sejumlah gambar.
Kapolres Tabalong, AKBP Anib Bastian melalui PS Kasi Humas, Iptu Joko Sutrisno membenarkan penemuan mayat tersebut.
“Mayat berjenis kelamin laki-laki tersebut bernama Hafit Susanto (46) warga Kompleks Perumahan Anugrah Regency 2 RT. 24 kelurahan Belimbing Raya kecamatan Murung Pudak” ujarnya, Senin (18/3).
Joko menuturkan mayat tersebut pertama kali ditemukan keluarga korban.
“Keluarga sebelumnya menerima telepon dari istri korban di Jawa Barat yang meminta tolong untuk mencarikan kabar kondisi korban yang sudah sejak hari jumat 15 Maret 2024 tidak bisa dihubungi lagi” tuturnya.
Selanjutnya keluarga korban, meminta bantuan kepada para tetangga dan Ketua RT setempat untuk bersama-sama memeriksa rumah korban.
“Sesampainya dirumah korban sekitar pukul 18.45 wita kondisi rumah dalam keadaan terkunci dari dalam, penerangan tidak menyala dan sepeda motor korban ada di teras rumah” ujarnya.
Lalu warga melakukan pengecekan melalui ventilasi rumah dengan penerangan senter.
“Terlihat korban kondisinya seperti sujud diatas kasur didalam kamar depan dengan tubuh sudah membengkak dan mengeluarkan bau busuk” beber Joko.
Joko menyampaikan hasil temuan tersebut selanjutnya dilaporkan ke Polsek Murung Pudak.
“Bersama petugas, warga membuka rumah korban lalu dibawa ke RSUD H. Badaruddin Kasim untuk dilakukan pemeriksaan” ucapnya.
Ia mengatakan menurut keterangan tetangga, korban terakhir terlihat pada hari Jum’at 15 Maret 2024 pada saat melaksanakan shalat Tarawih di mushola Komplek.
“Setelah itu korban tidak terlihat lagi melakukan kegiatan diluar rumah. Menurut keterangan keluarga dan para tetangga, korban sudah beberapa tahun ini menderita penyakit asma akut dan tinggal di rumahnya tersebut sendirian, terpisah dengan istri yang saat ini tinggal di Bekasi Jawa Barat” katanya.
“Berdasarkan hasil olah TKP ditemukan adanya obat-obatan yang berkaitan dengan kesehatan dan korban juga sedang memegang alat Inhaler Asma” timpalnya.
Atas kejadian itu, pihak keluarga tidak bersedia dilakukan Autopsi dan menerima kejadian yang dialami korban karenakan musibah dan bersedia membuat pernyataan.
“Berdasarkan hasil pemeriksaan pihak medis rumah sakit, mayat diperkirakan meninggal sudah lebih dari 24 jam dan kondisi sudah mengalami kekakuan, lebam atau bengkak di bagian tangan, kaki, muka, perut. Di tubuh korban tidak ada ditemukan adanya tanda tanda kekerasan fisik serta tidak ditemukan adanya luka” pungkas Joko. (Can)